Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu, Bapak, dan Anak Meninggal Berurutan dalam 14 Hari, Dinkes Magetan Sebut Bukan Klaster Keluarga

Kompas.com - 21/06/2021, 17:43 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com –  Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memastikan satu keluarga yang meninggal dalam rentang waktu dua pekan di Desa Pojoksari bukan berasal dari klaster keluarga.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat mengatakan, satu keluarga itu terdiri dari dua orangtua dan seorang anak.

Mereka meninggal berurutan dalam rentang waktu 14 hari.

“Ibunya meninggal karena sakit setelah setelah dirawat di RSUD Sayidiman, menyusul bapaknya karena sakit tua dan terakhir anaknya. Rentangnya 14 hari,” kata Rohmat ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/06/2021).

Baca juga: 47 Warga Reaktif Usai Hadiri Kenduri, Pemkab Magetan Berlakukan Isolasi Mikro

Rohmat menegaskan, berdasarkan pemeriksaan medis, kedua orangtua yang meninggal itu dipastikan bukan karena Covid-19.

Mereka meninggal karena sakit. Meski, Rohmat tak menjelaskan penyakit apa yang diderita dua orang itu.

Sementara itu, sang anak memang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test antigen. Sang anak ditemukan pingsan saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Melihat kondisi itu, sang anak dilarikan ke RSUD Sayyidiman, tetapi meninggal di perjalanan.

 

“Si anak ini tiba-tiba pingsan dan meninggal saat menjalani perawatan di RSUD,” imbuhnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan telah melakukan tracing terhadap 26 warga di sekitar rumah tersebut.

Baca juga: 1,2 Juta Warga Surabaya Sudah Divaksin, Pemkot Mulai Data Masyarakat Berusia 18 Tahun ke Atas

Tim medis juga melakukan tracing terhadap keluarga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu.

“Siang tadi sudah tracing untuk hasilnya masih menunggu karena sebagian PCR. Tadi kita tracing  26 orang dari keluarga dan tetangga sekitar,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com