Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral 20 ABK Asal Indonesia Ditelantarkan dan Hanya Makan Mi Instan Kering

Kompas.com - 21/06/2021, 15:26 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah video viral berdurasi 2 menit 20 detik yang menampilkan 20 orang anak buah kapal (ABK) Tanker MT Ocean Star asal Indonesia, ditelantarkan dan hanya makan mi instan, beredar di media sosial.

Dalam video itu, kru kapal mengaku, sedang berada di perairan negara Timor Leste.

Mereka ditelantarkan dan menahan lapar sehingga hanya makan mi instan kering saja.

"Saya dari kru MT Ocien Star, posisi sedang berada di Timor Leste saat ini pihak perusahaan kami telah menelantarkan kami dan kurang lebih sudah empat bulan tidak lagi memberikan gaji kepada kami," kata salah satu kru dalam video tersebut.

Baca juga: Demonstrasi Tolak Penyekatan, Warga Madura: Kami Bisa Mati Bukan karena Virus tapi Kelaparan

Mereka pun memohon bantuan pemerintah Indonesia, untuk segera memulangkan dan memenuhi hak-hak mereka sebagai kru di atas kapal.

"Saya mohon dengan sangat kepada pemerintah Indonesia agar bisa membantu memulangkan kami dan memenuhi hak kami," kata dia.

ABK tersebut mengaku, sudah dua bulan berada di Timor Leate. Mereka mengatakan telah ditelantarkan dan diperlakukan tidak manusiawi.

Mereka juga tidak tahu, bagaimana nasib makanan di atas kapal karena bahan makanan sudah tidak disuplai lagi oleh pihak perusahaan yang mempekerjakan mereka.

"Kami hanya dibantu oleh pihak KBRI yang terus menyuplai makanan ke atas kapal," kata dia.

Karena itu, mereka memohon dengan sangat, agar pemerintah Indonesia memperhatikan mereka sebagai warga negara Indonesia.

Baca juga: Viral, Video Warga Karantina BPWS Bangkalan Berorasi, Desak Petugas Tanda Tangan dan Mengancam Pulang

Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste Sahat Sitorus, yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon dari Kupang, membenarkan hal itu.

"Siang ini Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, memanggil agen kapalnya di Jakarta, untuk meminta klarifikasi kontrak kerja dan pelunasan gaji 20 ABK selama empat bulan," kata Sitorus.

Pihaknya juga masih menyelidiki asal dan tujuan kapal itu ke Timor Leste.

"Kapal ini datang dari China ke Dili, pakai bendera Mongolia. Selanjutnya belum jelas pakai bendera apa dan kemana tujuannya dan itinerary, jadwalnya," ujar Sitorus.

Baca juga: Demonstrasi Tolak Penyekatan, Warga Madura: Kami Bisa Mati Bukan karena Virus tapi Kelaparan

Saat ini, kata Sitorus, pihaknya memprioritaskan untuk memberi perlindungan maksimal agar gaji dan hak-hak 20 ABK WNI dituntaskan oleh agen.

"Makanya nanti kita pertemukan dua agen dari Jakarta dan Dili (Ibu kota negara Timor Leste) agar jelas jalan ceritanya," kata Sitorus.

Sitorus pun mengaku terus mengirimkan bahan makanan kepada para ABK kapal itu.

KBRI Dili juga berusaha berkoordinasi dengan otoritas Timor-Leste untuk mendorong penyelesaian permasalahan 20 ABK WNI tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com