Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tasikmalaya Larang Warga Luar Kota Masuk Pusat Perbelanjaan, KTP Akan Diperiksa

Kompas.com - 21/06/2021, 13:39 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya melarang warga luar kota untuk berkunjung ke kawasan pusat perbelanjaan di kota tersebut. Pemkot juga melarang warga Tasikmalaya untuk bepergian ke luar daerah. 

Pusat perbelanjaan yang dibatasi misal pusat perbelanjaan di Jalan HZ Mustofa, Tasikmalaya yang ditutup setiap harinya mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB pagi mulai Senin (21/6/2021). 

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf kepada Kompas.com di Bale Kota Tasikmalaya, Senin (21/6/2021).

Ia mengatakan, langkah itu sebagai salah satu upaya menekan penyebaran Covid-19 yang mulai meningkat kembali. Serta, untuk mencegah Tasikmalaya masuk zona merah.

"Kita statusnya masih oranye tapi mendekati merah. Kita diambang zona merah. Salahtunya penyekatan parsial hanya di pusat-pusat keramaian seperti Jalan HZ Mustofa paling penting," kata Muhammad Yusuf. 

Baca juga: 16 Warga Kena Covid-19 Usai Piknik, Plt Walkot Tasikmalaya: Jangan Sampai yang Isoman Berkeliaran

Plt Wali Kota Tasikmalaya: yang masuk pusat perbelanjaan akan diperiksa KTP-nya

Selama ini, lanjut Yusuf, paling rawan penyebaran covid-19 dari mobilitas warga luar yang selalu datang ke Kota Tasikmalaya tiap akhir pekan.

Hal ini menjadi pertimbangan utama pusat keramaian di Kota Tasikmalaya dilakukan penyekatan.

Setiap kendaraan yang akan masuk kawasan perbelanjaan kota akan diperiksa kartu identitasnya apakah warga lokal atau luar daerah.

Jika diketahui warga luar daerah akan diminta untuk kembali lagi ke wilayah asalnya dan tak diperbolehkan masuk ke wilayah keramaian Kota Tasikmalaya.

"Akhir pekan, Kota Tasikmalaya selalu menjadi barometer warga di luar daerah untuk dikunjungi. Nah, hal ini kita coba batasi supaya tak ada penyebaran baru," ungkap Muhammad Yusuf.

Sementara pusat keramaian lain di Tasikmalaya yang dibatasi misal Taman Kota dan Kawasan Dadaha Kota.

Baca juga: 16 Warga di Satu Kelurahan Positif Covid-19 Usai Wisata ke Pangandaran, Begini Kronologinya...

Warga Tasikmalaya diimbau tak bepergian ke luar daerah

Hal sama dilakukan warga Kota Tasikmalaya sendiri supaya jangan dulu bepergian ke luar daerah berstatus zona bahaya. Sebab sudah terjadi, warga yang pulang piknik dari Pangandaran, Jabar, terpapar Covid-19. 

Seperti temuan klaster warga di Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, ditemukan 16 warga positif sepulang berwisata dari Pangandaran. Satu orang di antaranya meninggal dunia. 

"Nah, ini juga sama, selain kita menahan orang luar masuk, orang Tasikmalaya-nya sendiri jangan dulu pergi ke luar. Intinya kesadaran masyarakat yang utama dalam menekan penyebaran Covid-19 ini," tambah. 

 

Gugus tugas kelurahan diminta awasi pasien Covid-19

Yusuf pun telah meminta kepada semua satuan gugus tugas kelurahan dan kecamatan untuk selalu turun ke masyarakat bawah mengawasi dan melaporkan perkembangan penyebaran Corona di wilayahnya.

Mereka pun diminta berperan aktif langsung menangani bersama pihak Puskesmas wilayahnya dalam menangani warga yang positif Covid-19.

"Pihak kelurahan dan kecamatan sudah diperintahkan untuk update melapor pengawasan dan penanganan masyarakat yang positif corona. Tentunya, terus bersosialisasi atau woro-woro meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan," tambah Yusuf.

Adapun kasus paling tinggi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya disebabkan klaster keluarga, keagamaan, perkantoran dan pelaku perjalanan atau mobilitas masyarakat.

Sampai saat ini, kasus aktif positif Corona di Kota Tasikmalaya sudah meningkat kembali.

"Sekarang sudah ada kasus aktifnya 600-an. Tadinya mau dilakukan pembatasan secara keseluruhan, tapi dipilih dulu penyekatan parsial di pusat keramaian. Karena tetap kita pertimbangkan lagi sektor ekonomi masyarakat yang harus terus berjalan," ujar Yusuf.

 

Diberitakan sebelumnya, 16 warga Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dinyatakan positif covid-19 seusai pulang rombongan berwisata ke Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (20/6/2021).

Satu warga diantaranya langsung meninggal seusai dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Semuanya 16 orang positifnya, sekarang tinggal 15 orang karena satunya lagi meninggal kemarin. Semua yang positif seusai pulang rombongan wisata dari Pangandaran beberapa hari lalu," jelas Iin (50), salah seorang warga yang ditugaskan menjaga tutup akses jalan utama di perkampungan tersebut, Minggu siang.

Iin mengaku semua warga dan tokoh masyarakat langsung diimbau untuk tak keluar rumah karena belasan warga positif menjalani isolasi mandiri.

Pihaknya pun meminta warga di luar perkampungannya supaya tak masuk dan pulang kembali demi mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com