Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Anak Muda Bertemu Teman Beda Agama, dari Bahai hingga Singh

Kompas.com - 21/06/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Kisah toleransi di Papua Barat

(Mananwir Paul Mayor, kelahiran 1992, beragama Kristen, asal Papua Barat)

"Ternyata semua agama tidak ada yang mengajarkan kita untuk saling membenci," kata Mananwir, salah-seorang alumni Peace Train 2017 di Semarang.

"Tapi cara kita menafsirkan itu yang tidak tepat".

Kesimpulan seperti itu dia dapatkan setelah terlibat dalam kegiatan lintas iman melalui acara Peace Train Indonesia yang digelar ICRP.

Baca juga: Belajar Filosofi Satu Tungku Tiga Batu, Penguat Toleransi di Fakfak Papua Barat

"Sebenarnya kita diajari untuk saling mengasihi, tolong menolong," tambahnya. Semua agama menginginkan hidup damai. "Artinya kita punya cita-cita yang sama".

Sebelum mengikuti PTI, Mananwir mengaku "masih meraba-raba" tentang ajaran agama yang paling benar.

"Aliran agama saya, Nasrani, mengajarkan begini, tapi saudara-saudara saya, yaitu keluarga dari bapak saya yang Muslim, alirannya begitu," katanya.

Dia berusaha menemukan alasan yang tepat. Akhirnya, alasan itu dia dapatkan selama mengikuti acara PTI. "Ternyata kita ini satu keluarga yang menginginkan perdamaian".

"Jadi saya sekarang lebih menerima kemajemukan itu," kata Mananwir kepada BBC News Indonesia, awal Juni lalu.

Baca juga: Satu Tungku Tiga Batu, Penguat Toleransi di Fakfak, Papua Barat

Salah-satu yang lakukan adalah mengizinkan kepada umat Islam Ahmadiyah untuk beribadah secara bebas di wilayahnya. Foto: Mananwir dan tokoh Islam Ahmadiyah di Papua Barat.Dokumen Peace Train Indonesia Salah-satu yang lakukan adalah mengizinkan kepada umat Islam Ahmadiyah untuk beribadah secara bebas di wilayahnya. Foto: Mananwir dan tokoh Islam Ahmadiyah di Papua Barat.
Selama mengikuti program itu, Mananwir menjadi tahu adanya berbagai agama atau kepercayaan yang selama ini tak diketahuinya, misalnya agama Bahai atau Singh.

Sebagai alumni PTI, dia mengaku memiliki tanggungjawab untuk menindaklanjutinya di tempat tinggalnya di Papua Barat.

Kebetulan dia juga menjadi Ketua Dewan Adat Papua Barat.

Salah-satu yang lakukan adalah mengizinkan kepada umat Islam Ahmadiyah untuk beribadah secara bebas di wilayahnya.

"Biarkan mereka beribadah kepada Tuhannya, sejauh dia tidak melanggar norma kesusilaan," katanya. "Mereka saudara-saudara saya juga."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com