KOMPAS.com - Marasalem Harahap yang berprofesi sebagai wartawan ditemukan tewas ditembak orang tidak dikenal (OTK), Sabtu (19/6/2021) dini hari.
Saat ditemukan di dalam mobil, korban dalam kondisi berlumuran darah dan ditemukan luka tembak di bagian paha dalam sebelah kanan di dekat area selangkangan.
Kematian pria yang akrab dipanggil Marsal itu menambah panjang daftar kekerasan terhadap jurnalis.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Liston Damanik mengatakan, dalam sebulan terakhir ada empat kasus kekerasan pada jurnalis di Sumatera Utara yakni di Pematangsiantar, Serdang Bedagai, dan Binjai.
Untuk itu ia meminta Polda Sumut dan Polres Simalungun mengungkap motif dan menangkap pelaku pembunuhan Marasalem Harahap.
Selain itu ia juga meminta proses penyelidikan terhadap kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi di wilayah lainnya di Sumut.
Ia menyebut ketidakpastian hukum dalam kasus kekerasan terhadap jurnalis dapat menjadi preseden buruk yang merugikan dunia pers karena tidak memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan.
"Kondisi ini juga diduga menjadi penyebab semakin tingginya jumlah dan kualitas kekerasan terhadap jurnalis di Sumut," katanya.
Baca juga: Pembunuhan Pemred di Sumut, AJI Medan Sebut Korban Dikenal Kritis Kawal Kasus Kriminal
Pihaknya juga meminta semua elemen masyarakat agar mendukung kebebasan pers dan menggunakan mekanisme yang diatur oleh Undang-Undang Pers dalam penyelesaian sengketa pers.
Liston juga meminta seluruh jurnalis di Sumut untuk mengedepankan profesionalisme dan mengutamakan keselamatan dalam menjalankan kerja jurnalistik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.