Setelah itu, ia memasarkan ciloknya ke berbagai tempat.
Harsono berangkat berjualan keliling cilok mulai pukul 06.30 WIB. Target pasar yang potensial adalah tempat keramaian seperti sekolah, perkantoran dan lainnya.
"Berangkat pagi, pulangnya habis Isya," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Perempuan Mengaku Ketagihan Seks, Sepekan Bisa Berhubungan Badan dengan 5 Pria Berbeda
Namun, apa yang diingikan Harsono tidak sesuai dengan harapannya, karena cilok yang dijualnya tidak habis.
Dari itu, semangatnya untuk berjualan pun berkurang. Ia lalu memilih menjadi tukang becak selama dua bulan.
“Waktu itu, penghasilan becak hanya Rp 5000. Sedangkan berjualan cilok Rp 10 ribu,” tambah Siti Fatimah, istri dari Harsono.