Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Covid-19, Ini Kebijakan Pemkot Salatiga di Pasar Tradisional

Kompas.com - 20/06/2021, 08:14 WIB
Dian Ade Permana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menerapkan kebijakan pasar tradisional dengan buka operasional selama enam hari dan satu hari tutup untuk penyemprotan disinfektan.

Langkah ini ditempuh untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 yang saat ini melonjak.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Kusumo Aji mengatakan selain peraturan tersebut, juga diterapkan operasional pasar tradisional hanya sampai pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Beredar Kabar Ada Temuan Covid-19 Varian Delta, Ini Kata Dinkes Salatiga 

"Kebijakan pembatasan operasional sudan dilakukan sejak kemarin. Kalau yang libur akan kita atur bergiliran agar masyarakat atau konsumen tetap bisa memenuhi kebutuhan," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (19/6/2021).

Menurut Aji, pengaturan penutupan pasar tersebut akan dilakukan bersama paguyuban pedagang pasar.

"Tetap kita musyawarah dengan pedagang melalui paguyuban di tujuh pasar karena Pemkot Salatiga juga tidak ingin perputaran ekonomi di masyarakat macet," ungkapnya.

Baca juga: Sandiaga, Salatiga, dan Sambal Tumpang Koyor

Menyinggung vaksinasi Covid-19 untuk pedagang pasar tradisional, Aji mengatakan hampir semua sudah divaksinasi.

"Peserta vaksinasi massal yang terdaftar ber-KTP Salatiga kemarin ada 200 pedagang. Ada juga pedagang yang mengikuti vaksinasi lansia dan mandiri. Selain itu pedagang dari luar Salatiga juga sudah vaksinasi," papar Aji.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com