Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Fauziah Calon TKW yang Loncat dari Lantai Empat BLK dengan 4 Rekannya, Sempat Telepon Ibu Sebelum Kabur

Kompas.com - 20/06/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Lima calon tenaga kerja wanita kabur dari lantai empat Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) Central Karya Semesta (CKS) di Kota Malang, Sabtu (12/6/2021).

Mereka kabur dengan terjun dari ketinggian 15 meter menggunakan tali yang dibuat dari selimut. Dua orang berhasil kabur dan tiga orang lainnya mengalami luka.

Salah satu calon TKW yang kabur adalah Fauziah, warga Dusun Enjak, Desa Labulie, Lombok Tengah.

Baca juga: Munisah Menangis, Anaknya yang Menjadi Calon TKW Loncat dari Gedung Setinggi 15 Meter

Karena terjatuh, Fauziah mengalami patah tulang dan saat ini masih dirawat intensif di salah satu rumah sakit.

Sementara empat rekannya adalah Baiq Indriani (24) asal Masbagik, Lombok Timur, Aini (34) asal Desa Bugis Kabupaten Sumbawa, Kartini (24) asal Sumbawa Besar, dan Minati (33) asal Kropok, Kabupaten Sumbawa.

Baca juga: 5 CPMI Terjun dari Lantai 4 BLK di Malang, Ini Sejumlah Dugaan Pelanggaran yang Ditemukan BP2MI

Sempat telpon ibu sebelum kabur

Ilustrasi ponsel, bermain HP. PIXABAY/FREE-PHOTOS Ilustrasi ponsel, bermain HP.
Munisah, ibu kandung Fauziah menangis saat menceritakan anaknya yang kabur dari balai latihan kerja.

Sang anak mengaku tak betah menerima perlakuan tak menyenangkan selama di tempat latihan. Salah satunya karena jarang dikasih makan.

Selain itu mereka juga dibatasi berkomunikasi dan ponselnya disita. Karena itu, Fauziah dan rekan-rekannya pun memilih untuk kabur.

 Baca juga: Bantah Temuan Pelanggaran Terhadap CPMI, BLK Malang: Kami Sesuai Aturan

Munisah bercerita, sebelum kabur, anaknya sempat menelepon dan memberitahukan niatnya.

"Sebelum dia (Fauziah) kabur itu, dia sempat nelpon, katanya 'ibu-ibu saya mau lari (kabur), terus saya bilang jangan-jangan'," kata Munisah, saat ditemui di rumahnya yang berada di Desa Labulie, Lombok Tengah, Jumat (18/6/2021).

"Katanya dia tidak betah, karena makannya hanya sedikit dikasih sarapan hanya pakai kolak, terus katanya tidak dikasih ke luar, sangat ketat, dan handphone-nya sering disita," kata Munisah sambil berlinang air mata.

Baca juga: Sering Dibully Jadi Alasan 5 Calon Pekerja Migran Terjun dari Lantai 4 BLK Malang

Munisah mengaku sangat rindu dengan anaknya. Namun karena keterbatasan biaya, ia tak bisa menjenguk anaknya yang dirawat di rumah sakit. Sang anak hanya dijenguk oleh sang ayah yang terbang ke Malang.

"Saya pingin sekali lihat dia, tapi tidak punya uang, itupun kemarin keberangkatan bapaknya dapat ngutang," kata Munisah.

Baca juga: Menaker Terjunkan Tim untuk Tangani Kasus 5 Calon Pekerja Migran yang Terjun dari Lantai 4 BLK Malang

Dijanjikan gaji Rp 1,2 juta per bulan selama 6 bulan

Ilustrasi kenaikan gaji.SHUTTERSTOCK/Andrii Yalanskyi Ilustrasi kenaikan gaji.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi menilai ada kejanggalan dalam kasus tersebut.

Salah satu kejanggalan adalah gaji yang dijanjikan pada calon TKW akan dipekerjakan di Singapura.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com