"Ada info kalau sebelumnya ada warga yang bepergian ke Kenjeran Surabaya untuk rekreasi," ungkap Gaguk.
Dari proses tracing dan investigasi, Satgas juga menemukan adanya kegiatan yang melibatkan banyak orang, sebelum munculnya puluhan kasus positif Covid-19 di ingkungan Sidomulyo.
Kegiatan tersebut adalah kerja bakti untuk pelaksanaan proyek padat karya yang melibatkan masyarakat yang tinggal di ingkungan Sidomulyo.
Menurut Gaguk, meski belum bisa memastikan sebagai sumber penularan, namun dua kegiatan memiliki potensi sebagai sumber penularan.
"Dua kegiatan tersebut bisa diduga sebagai faktor terjadinya proses penularan," ujar dia.
Kemunculan kasus Covid-19 aktif yang menginfeksi puluhan warga di lingkungan Sidomulyo, diketahui berdasarkan hasil tracing dan pemeriksaan melalui tes cepat antigen dan usap.
Dijelaskan Gaguk, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto melakukan tracing dan pemeriksaan secara maraton setelah muncul kasus kematian akibat Covid-19, di lingkungan itu pekan lalu.
Awalnya, hanya beberapa orang yang terjaring tracing dan menjalani pemeriksaan dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19.
Mengetahui beberapa warga di lingkungan yang sama terkonfirmasi positif Covid-19, Satgas Covid-19 melanjutkan proses tracing.
Proses tracing dilakukan oleh dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto, sejak Jumat (11/6/2021) hingga Selasa (15/6/2021) dinihari.
Kurang dari sepekan, ada 96 orang yang menjalani pemeriksaan melalui metode tes cepat antigen dan usap. Hasilnya, 50 orang dinyatakan positif Covid-19.
Sebagaimana diberitakan, sebanyak 50 warga yang tinggal di Gang 3 dan 4 lingkungan Sidomulyo, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, dinyatakan positif Covid-19.
Kemunculan kasus aktif tersebut berlangsung cukup cepat. Puluhan warga yang dinyatakan positif Covid-19, tinggal di satu permukiman yang sama.
Pemkot Mojokerto memberlakukan karantina wilayah terbatas di lingkungan Sidomulyo, khususnya di Gang 3 dan Gang 4.
Lockdown di lingkungan Sidomulyo diterapkan untuk mencegah terjadinya penularan ke area yang lebih luas, serta mempermudah upaya tracing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.