Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Pakai Masker, Pengedara di Jalur Puncak Bogor Dihukum Push Up

Kompas.com - 19/06/2021, 11:29 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, terpantau ramai lancar pada Sabtu (19/6/2021) pagi.

Petugas gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tengah memeriksa surat hasil rapid test antigen atau test PCR terhadap sejumlah kendaraan non pelat F.

Pantauan Kompas.com di lokasi, banyak kendaraan yang didominasi mobil pribadi pelat B tampak mengular karena diputarbalik oleh petugas.

Selain itu, petugas juga mendapati sejumlah pengendara yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak memakai masker.

Baca juga: Sandiaga Uno: Jika Angka Covid Meningkat, Tempat Pariwisata dan Sentra Ekonomi Kreatif Ditutup Sementara

Mereka pun mendapatkan sanksi dari petugas gabungan Satgas Penanganan Covid-19. Sanksi tersebut berupa push up di lokasi.

Banyak dari pengendara tersebut beralasan tidak memakai masker karena terburu-buru. Tak sedikit juga yang mengaku lupa membawa masker.

"Pagi ini arus naik ke Puncak terpantau ramai lancar, di mana dominasinya arus yang naik," ucap Kasat Lantas Polres Bogor Iptu Dicky Pranata, kepada wartawan di Pos pemeriksaan Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Dicky menyampaikan, pihaknya telah menempatkan sejumlah personel di titik yang rawan terjadi kemacetan atau kerumunan wisatawan.

Sejauh ini, lanjut dia, petugas masih belum memberlakukan rekayasa lalu lintas di jalur Puncak.

 

"Masih kami standby kan personel di pos untuk melakukan pengetatan dan pemeriksaan sampai dengan selesainya arus (kendaraan naik)," ungkap dia.

Dicky menyebut, untuk saat ini hasil pemantauan kendaraan yang diputarbalik petugas dalam Operasi Yustisi masih dalam pendataan.

Namun, sudah dapat diketahui bahwa banyak pengendara yang tidak bisa menunjukan surat hasil negatif rapid antigen.

Yang jelas, bagi pengendara yang tidak membawa surat hasil rapid antigen terpaksa tidak boleh melanjutkan perjalanan ke atas Puncak Bogor.

Baca juga: Video Viral Kapolsek Selamatkan Wanita Pendarahan Setelah Melahirkan dengan Menempuh 50 KM dari Dalam Hutan

"Kami dari Satgas Covid-19 mengimbau warga yang mau masuk ke wilayah Bogor wajib membawa surat swab PCR kalau enggak mau diputarbalik," ujar dia.

Seperti diketahui, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor kembali memperketat wilayah dan mewajibkan wisatawan dari luar untuk membawa surat keterangan rapid test antigen atau tes PCR.

Kebijakan tersebut diambil untuk menindaklanjuti adanya pertambahan kasus harian Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com