LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Munisah tak kuasa menahan tangis mendengar cerita anaknya Fauziah yang kabur dengan melompat dari Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri, Central Karya Semesta, Malang, Jawa Timur setinggi 15 meter.
Fauziah merupakan salah satu calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang akan dikirimkan ke Singapura, namun karena tidak betah menerima perlakuan saat berada di tempat latihan, sehingga Fauziah berencana kabur bersama beberapa teman lainnya.
Munisah menuturkan, bahwa sebelum anaknya kabur, Fauziah sempat menelepon untuk memberitahukan niatnya untuk kabur.
"Sebelum dia (Fauziah) kabur itu, dia sempat nelpon, katanya 'ibu-ibu saya mau lari (kabur), terus saya bilang jangan-jangan'," kata Munisah, saat ditemui di rumahnya yang berada di Desa Labulie, Lombok Tengah, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Kejanggalan Kasus 5 CTKW Lompat dari Gedung, Gaji 6 Bulan di Singapura Cuma Rp 1,2 Juta
Munisah mengatakan, saat itu ia mendengarkan alasan Fauziah inging kabur, karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik, seperti jarang dikasih makan.
"Katanya dia tidak betah, karena makannya hanya sedikit dikasih sarapan hanya pakai kolak, terus katanya tidak dikasih ke luar, sangat ketat, dan handphone-nya sering disita," kata Munisah sambil berlinang air mata.
Walaupun belum diceritakan banyak soal apa yang terjadi di dalam BLK oleh Fauziah, Munisah meyakini ada perlakuan yang tidak baik terhadap putrinya sehingga terpaksa harus nekat loncat dari lantai dengan ketinggian 15 meter.
"Saya kira waktu itu, dia akan lari (kabur) itu pakai kaki, lari-lari, ternyata dia loncat dari gedung," kata Munisah, sambil memperagakan membayangkan anaknya jatuh dari gedung.