Sedangkan korban yang merupakan salah seorang dosen duduk di depan, di sebelah sopir.
“Kaki saya kemeng ingin selonjoran, saat saya selonjor, tersenggol tangannya (korban),” aku dia.
Baca juga: Oknum Dosen Unej yang Ditahan Karena Kasus Pencabulan Dibebastugaskan
Kejadian selanjutnya adalah saat berada di hotel, kamar korban bersebelahan dengan kamar Agus Susanto.
Saat itu, Agus mengajak RS untuk makan. Setelah itu, RS mendatangi dan mengetuk kamar korban.
“Begitu dia (korban) membuka, kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” papar dia.
Lalu RS keluar dari kamar hotel. RS mengaku tidak sampai memaksa korban untuk perbuatan lainnya.
“Intinya pada saat mau saya cium, dia mengelak,” ungkap dia.
Baca juga: Oknum Dosen Unej Diduga Lecehkan Anak Asuhnya, Terbongkar Usai Korban Menulis Status, Pelaku Ditahan
RS mengaku telah berusaha melakukan mediasi dengan korban dan sudah membuat pernyataan kesalahan serta kronologinya pada pengurus yayasan PPLP PT PGRI Jember.
Sebenarnya, RS mengaku sudah mendapat sanksi berupa Surat Peringatan (SP) 1.
Namun, ada tekanan dari sejumlah karyawan dan dosen yang mendesak dirinya untuk mundur.
Baca juga: Akun Medsos Unej yang Diretas Belum Pulih, Peretas Berupaya Login Email 20 Kali
“Untuk meredakan suasana, ya sudah saya ikuti, bagi saya tidak ada masalah,” jelas dia.
RS menilai kasus tersebut kemungkinan merupakan hukuman dari Tuhan untuk mengingatkan dirinya.
“Terus terang saya mengakui khilaf, dan sudah minta maaf pada yang bersangkutan,” tambah dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.