Negarawan intelektual dan pemikir
Paparan Syarif tentang hadiah sapu tangan untuk delegasi Nigeria pada Konferensi Asia-Afrika itu sebenarnya merupakan contoh betapa Soekarno adalah tokoh yang dikagumi dan disegani tidak hanya oleh bangsanya tapi juga bangsa-bangsa lain di dunia.
Kekaguman kepada Soekarno, ujar Syarif, tidak hanya karena kepiawaiannya berorasi dalam pidato tapi juga pemikiran-pemikiran besar dan revolusioner yang terkandung di dalamnya.
Soekarno, menurut Syarif, adalah seorang intelektual dan pemikir yang telah mendapatkan pengakuan dunia, terbukti dari banyaknya gelar doktor honoris causa yang dia terima selama periode 1951 hingga 1965.
Selama itu, Soekarno atau yang akrab dipanggil Bung Karno menerima sebanyak 26 gelar doktor honoris causa dari 26 perguruan tinggi yang mayoritas ada di luar negeri.
Baca juga: 26 Naskah Pidato Bung Karno Saat Terima Gelar Doktor Honoris Causa Dikumpulkan, Ini Tujuannya
Pemberian gelar itu, ujarnya, mencakup beragam disiplin ilmu mulai dari ilmu teknik, sosial-kemasyarakatan, agama, filsafat dan lain sebagainya.
Anugerah gelar doktor honoris causa pertama kali diberikan kepada Bung Karno pada 1951 oleh Far Eastern University, Filipina.
"Ada Michigan (Michigan University), Warsawa (Warsaw University), Brazil (Brazil University), Istambul (Istambul University) dan sebagainya," ujar Syarif menyebutkan sejumlah perguruan tinggi asing yang menganugerahkan gelar honoris causa kepada Bung Karno.
Baca juga: Pakai Baret POM AD, Rachmawati Ziarah ke Makam Bung Karno dengan Upacara Kemiliteran