Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Pemilik Bantah Dagangannya Disebut Mengandung Bahan Berbahaya

Kompas.com - 18/06/2021, 20:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kasus empat anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilarikan ke rumah sakit usai menyantap bakso, mendapat tanggapan dari sang pemilik usaha.

Kristin SP, sang pemilik rumah makan menjelaskan, setelah beredarnya informasi keracunan bakso yang dialami sejumlah pelanggan, dia langsung berinisiatif mendatangi Balai POM Kupang.

Dirinya ingin memastikan keamanan produk yang dijualnya.

Tetapi, jangankan hasilnya, pengujian sampel pun belum dilakukan. Menurutnya, Balai POM pun punya prosedur untuk melalukan uji sampel.

"Beberapa tahapan prosedur harus dilalui baru bisa badan POM melakukan uji produk di laboratorium. Kecuali ada kejadian luar biasa," ungkap Kristin kepada Kompas.com, Jumat (18/6/2021) malam.

Baca juga: Petani di Banyuwangi Tanam Ginseng Merah Korea, 1 Kg Umbi Dijual Rp 1 Juta, Prediksi Hasil Capai Rp 400 Juta

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya

Heran dengan hasil pemeriksaan tim RS Bhayangkara dan tim Polda

Kristin mengaku, saat kejadian berlangsung, dirinya sedang berada di luar kota untuk mengikuti suatu kegiatan.

Karena itu, setelah tiba di Kupang pada Senin (15/6/2021), dia lalu ke Polres Kupang Kota untuk memastikan perkembangan terkait persoalan itu.

Oleh penyidik, dia disuruh menunggu karena sampel produk yang dikonsumsi bahkan yang dijual di outlet Bakso Kota sudah diambil dan sedang diuji di Balai POM Kupang.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Warga Ricuh dan Berebut KTP di Posko Penyekatan Suramadu

Namun, dia kaget dengan hasil pemeriksaan food security tim medis dari rumah sakit Bhayangkara dan Bid Dokkes Polda NTT. Mereka mengklaim menemukan beberapa bahan berbahaya pada baksonya.

"Saya disuruh tunggu nanti hasil Balai POM Kupang keluar. Saya memang terganggu karena berita yang tiba-tiba, jadi Rabu saya langsung ke Polres dan katanya jika sudah ada hasil dari Balai POM maka akan dihubungi bagaimana kelanjutan. Bahkan ada penyidik kaget bahwa kok ada berita seperti ini, karena sampai dengan jam 2 saya di sana belum ada hasil dari Balai POM," ujarnya.

Kristin mengaku kaget  karena produknya disebut mengandung beberapa bahan berbahaya.

Sebab, setelah dia mengecek langsung ke Balai POM, pemeriksaan sampel produknya bahkan belum dilakukan.

Baca juga: Oknum Kepala Desa dan Wanita yang Digerebek Suaminya Saat Selingkuh Ternyata Positif Narkoba

 

Membantah baksonya mengandung bahan berbahaya

Meski demikian, Kristin atas nama pribadi mengaku prihatin dan meminta maaf atas kejadian yang menimpa beberapa orang pelanggannya.

"Saya kaget karena informasi yang beredar bahwa produk saya mengandung formalin sekian persen, nitrit sekian persen dan lain-lain, setelah saya cek di Balai POM ternyata sampelnya belum diperiksa. Biarlah ini menjadi pelajaran berharga, agar ke depan kita lebih hati-hati dan lebih waspada dalam mengelola usaha apalagi di bidang kuliner," ungkapnya.

Kristin membantah bahwa baksonya mengandung formalin dan bahan berbahaya.

Karena hingga saat ini hasil pemeriksaan sampel belum dikeluarkan secara resmi Balai POM Kupang.

Baca juga: Disaksikan Istri, Pria di Bali Setubuhi Keponakan yang Masih di Bawah Umur

"Informasi yang beredar bahwa bakso mengandung formalin itu tidak benar. Seperti tahu yang saya pakai itu saya beli, tidak buat sendiri. Kecap, saus dan mie pun sama, saya beli, tidak buat sendiri. Sementara daging atau pentolan kita beli daging baru mol di pasar," kata dia.

Menurut dia, jika bakso yang dijualnya mengandung bahan berbahaya, tentu pelanggannya yang lain akan mengalami hal yang sama seperti empat polisi tersebut.

"Kenapa hanya empat orang saja yang mengalami gangguan saja, sedangkan yang lain tidak. Biar publik saja yang menilai," ujar dia.

Meski begitu, dia pun secara inisiatif sudah menghubungi empat orang anggota polisi itu melalui ponsel dan meminta maaf, karena mengalami gangguan ketika mengonsumsi bakso yang dijual.

"Sebenarnya saya ingin bertemu langsung empat anggota polisi secara langsung untuk meminta maaf, namun karena Covid-19, sehingga saya sudah menelepon," kata dia.

Dia ingin persoalan ini bisa segera diselesaikan tanpa ada yang dirugikan.

Baca juga: Tak Mau Kehilangan Devisa Rp 100 Triliun, Kemenkes Kembangkan Medical Tourism di Bali

Sebelumnya diberitakan, empat anggota kepolisian dari Direktorat Lalu Lintas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), dilarikan ke rumah sakit setempat, usai menyantap bakso.

Anggota polisi itu masing-masing adalah Ipda Sisilia Trisnawati, Brigpol Jimmy Rowoe, Brigpol Hony Bait dan Brigpol Angel Kana.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Direktur Lalu Lintas Polda NTT, Kombes Pol Iroth Laurens Recky, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/6/2021) malam.

"Kejadiannya beberapa hari lalu dan anggota sempat dirawat di rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang," kata Iroth saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com