Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Tahun Hilang dari Peradaban, Rato Salu Maoge Pamona dari Kerajaan Tertua di Sulsel Bangkit Kembali

Kompas.com - 18/06/2021, 20:10 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

 

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - Setelah 400 tahun hilang dari peradaban, Kedatuan Luwu, yang merupakan kerajaan tertua di Sulawesi Selatan, mengukuhkan pemangku adat ke-3 Rato Salu Maoge Pamona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dengan gelar Tokoi Rato.

Menurut pemangku adat atau Tokoi Rato Salumaoge Malkan Frans Keayo Bouw, peradaban Rato Salu Maoge telah hilang ratusan tahun dan selama 70 tahun lembaga adatnya hilang bagai anak yang hilang ditelan masa dan kini bangkit kembali.

Kebangkitan ini akan dilakukan dengan menjaga tanah ulayat mereka.

“Lembaga adat kami hilang sekitar 70 tahun silam, bahkan tanah leluhur kami tidak terjamah sampai hari ini, jadi dengan dibangkitkannya kembali maka kami masyarakat Rato Salo Maoge iningin kembali mengisi tanah leluhur dan memanfaatkan kembali. Kami berharap Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dapat membuka akses supaya kami bisa untuk masuk ke Rato supaya bisa diolah kembali dan membangun permukiman bahkan bisa memanfaatkan tanah dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Malkan saat dikonfirmasi, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Desersi, Anggota Polres Luwu Timur Diberhentikan Tidak dengan Hormat

Kondisi alam masyarakat adat Rato Salumaoge yang berada di pegunungan Luwu Timur, dipenuhi dengan sumber daya alam seperti hutan alam dengan faunanya masih terpelihara dan memiliki kearifan lokal tersendiri.

Kondisi ini mulai terancam dengan masuknya pemburu satwa liar berupa fauna khas Sulawesi yakni anoa, babirusa dan rusa.

“Ancaman kepunahan fauna seperti anoa, babirusa, dan rusa kini terancam dengan masuknya pemburu liar yang sekarang ini hampir setiap saat datang ke Rato untuk berburu untuk dijadikan dendeng. Untuk itu kami meminta kepada pihak petugas untuk memberikan kami perlindungan,” ujar Malkan.

Sejarawan Luwu Timur Musli Anwar mengatakan, prosesi pengukuhan Tokoi Rato Salu Maoge Pamona sempat hilang selama 400 tahun dan kini dapat bangkit kembali guna mengangkat kebudayaan dan mempersatukan kembali komunitas adat yang dipisahkan oleh wilayah administrasi.

“Penobatan tokoh Rato Salumaoge ini baru terjadi lagi setelah 400 tahun silam, di mana Rato adalah peradaban tua yang mempertemukan 2 etnis yang berbeda antara Pamona dan Wotu yang kemudian leluhurnya menyebar ke daerah Sulawesi Tengah,” tutur Musli.

Baca juga: Sopir Anggota DPRD Luwu Timur Kokang Pistol dan Pamer di FB, Ternyata Pinjam Milik Suami Majikan

Musli menambahkan bahwa adat kebiasaan sejak zaman leluhur mereka hingga kini masih lestari tentang bagaimana tatanan adat itu berjalan.

“Pengukuhan Tokoi Rato ini akan membangkitkan kembali persaudaraan antara orang-orang Rato Pamona pada umumnya dengan orang Wotu, meski secara administratif kabupaten dan provinsi sudah dipisahkan, namun hubungan emosiaonal persaudaraan tetap sebagai bagian dari keluarga besar Tana Luwu,” tambah Musli.

Pengambilan sumpah

Proses pengambilan sumpah dilakukan secara adat istiadat Kerajaan Luwu dengan cara yang sakral.

Diawali dengan menjemput rombongan kedatangan Datu Luwu dan permaisurinya bersama pemangku adat anak tellue dan anak seppulo dua.

Rombongan adat disambut dengan 2 tarian penyambutan yaitu Tari Motaro dengan lagu Pedongeka, kemudian tarian kedua Moendentua.

Baca juga: Peristiwa Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Di depan rombongan, terdapat pembawa payung kuning yang di belakangnya adalah Pua Macoa Bawalipu bersama permaisurinya yang dinaungi dengan Lellung warna kuning disertai dewan adat Pangadarra Sepulo Pitu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com