Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda yang Bakar Habis Rumah Orangtua dan Serang Ayahnya, Polisi Sebut Pelaku Miliki Gangguan Jiwa

Kompas.com - 18/06/2021, 20:06 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tasikmalaya, AKP Septiawan Adi Prihartono mengatakan pelaku penyerang ayah kandungnya dengan golok dan membakar rumah orangtuanya diketahui memiliki riwayat sakit jiwa.

Hal itu sesuai hasil penyelidikan sementara petugas kepolisian dari pihak keluarga dengan mendapatkan bukti riwayat pengobatan terganggu kejiwaannya beberapa tahun terakhir.

"Sesuai dengan hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga memiliki riwayat sakit jiwa selama ini dibuktikan dengan keterangan dari pihak keluarga," jelas Adi kepada wartawan di Mako Polresta Tasikmalaya, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Kronologi Pemuda Bakar Rumah Orangtuanya hingga Tak Bersisa, Awalnya Mengamuk Bawa Golok, Serang Ayah, dan Rusak Mushala

Meski demikian, tambah Adi, pihaknya tetap melakukan penyelidikan terkait kasus yang menggegerkan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya ini.

Beberapa alat bukti dan keterangan para saksi di lokasi kejadian terus dikumpulkan untuk menyimpulkan kasus ini.

Baca juga: 2 Terduga Teroris di Tasikmalaya, Salah Satunya Bekerja di RS

"Kita juga tengah menunggu hasil identifikasi dari petugas Inafis yang tadi telah memeriksa langsung ke lapangan. Dalam kejadian ini tak ada korban jiwa, tapi kerugian materil yakni kerusakan harta benda atau rumah yang dibakar pelaku sekaligus sebagai anak kandung korban," tambahnya.

Sebelumnya, Jajang Nurjaman (32), seorang pemuda asal Kampung Sirnasari, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, diketahui menyerang ayah kandungnya sambil membawa golok dan berkelahi, sampai akhirnya membakar rumah orang tuanya sendiri, Kamis (17/6/2021) malam.

Sebuah rumah semi permanen milik orangtuanya hangus terbakar tak tersisa rata dengan tanah dan warga setempat mencegah adanya korban jiwa dengan mengamankan pelaku.

Sempat berkelahi dengan ayah kandung

Ketua RT di lokasi kejadian, Toha (53), mengaku mendengar kabar tersebut saat kejadian tengah malam tadi saat terjadi perkelahian antara anak dan ayah kandungnya.

Sesuai keterangan ibu pelaku, lanjut Toha, kejadian berawal dari pelaku mengamuk sambil membawa golok dan menebas pohon-pohon di depan rumah serta merusak sebuah mushola keluarga yang tak jauh dari rumah orang tuanya.

Pelaku pun dihadang oleh ayah kandungnya tapi malah terjadi perkelahian antara anak dan ayah.

Beruntung, ayahnya dibantu oleh warga setempat berhasil mengamankan pelaku dan tak mengalami luka berat, tapi rumahnya hangus terbakar.

"Awal kejadian itu saat anak dan ayahnya sempat berkelahi dan dilerai dengan cara dipukul oleh ibunya dan kaki pelaku kesakitan. Di sana pelaku amarahnya memuncak sampai mengamuk membawa golok dan membakar rumah serta merusak mushola keluarga masih di sekitar rumah orang tuanya," jelas Toha kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (18/6/2021) siang.

Toha menambahkan, golok yang dibawa pelaku dipakai untuk merusak kandang hewan ternak, mushola, pepohonan di dekat rumah orang tuana.

Ayah pelaku tak berhasil menyelamatkan rumahnya karena berupaya menyelamatkan anak kandung atau adik pelaku yang usianya masih anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com