Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Positif Covid-19, Dua Wilayah di Magelang Ini Terapkan Mikro Lockdown

Kompas.com - 18/06/2021, 16:35 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyampaikan ada 1 desa dan 1 dusun di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, menerapkan penutupan terbatas atau mikro lockdown.

Hal itu menyusul jumlah warga yang terpapar Covid-19 di wilayah itu melonjak. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi menyebutkan, keduanya berada di Kecamatan Muntilan, yakni di Desa Ngawen dan Dusun Gerangan, Desa Sriwedari.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Izinkan Warga Gelar Kegiatan: Saya Tanggung Jawab Sepenuhnya

 

Di Desa Ngawen, sedikitnya 31 orang yang terpapar Covid-19. Mayoritas mereka warga Dusun Clapar. Sedangkan di Dusun Gerangan ada 57 orang. 

"Desa Ngawen, dan Dusun Gerangan Desa Sriwedari, menerapkan penutupan terbatas atau mikro lockdown karena jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tinggi," kata Nanda, kepada wartawan, Jumat (18/6/2021). 

Berbeda dengan lockdown total, kata Nanda, mikro lockdown warga yang tidak terpapar masih boleh beraktivitas namun dengan pengawasan ketat dari satgas setempat. Demikian juga warga dari luar daerah masih boleh masuk ke wilayah itu tapi harus ada keterangan sehat.

"Kalau warga yang positif Covid-19, yang isolasi mandiri di rumah tentu tidak boleh keluar. Kita pantau perkembangan kondisi kesehatan mereka meskipun mereka masuk pasien tanpa gejala. Termasuk logistik juga kita pastikan tercukupi," terang Nanda.

Sementara itu, data terkini kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang per Jumat (18/6/2021) siang, ada penambahan 220 orang pasien positif Covid-19.

Nanda berujar, mayoritas pasien merupakan hasil tracing kontak erat pasien terkonfirmasi sebelumnya. Mereka tersebar di 19 kecamatan dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang. 

"Hasil penambahan ini sebagian besar karena hasil penelusuran kasus sebelumnya. Ada klaster keluarga, klaster warga, dan klaster gathering Universitas Tidar (Untidar) Magelang," ucap Nanda. 

Baca juga: Minta Kegiatan Masyarakat Jalan Terus, Bupati Banjarnegara: Aparat Membubarkan, Foto Saja!

Menurut Nanda, sebagian besar pasien terpapar virus corona karena adanya interaksi warga yang menimbulkan penyebaran terutama setelah libur Lebaran 1442 hijriah lalu. 

Terpisah, Sekretaris Desa Sriwedari Danang Susila Kurniawan mengatakan, puluhan warga terpapar virus corona itu diduga karena mobilitas yang sangat tinggi. 

"Dugaan sementara dari mobilitas seseorang yang memang punya intensitas mobilitas tinggi,” ujarnya. 

Menurut Danang, pihaknya sejauh ini masih menerapkan mikro lockdwon, tidak lockdown total karena khawatir akan mempengaruhi psikologi masyarakat.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk mengawasi pembatasan di tingkat dusun.  

“Sementara kita tidak menggunakan istilah lockdown. Karena secara psikis akan berpengaruh di masyarakat. Sebab dampaknya kami rasa tidak baik, baik secara psikis maupun secara sosial,” ujar Danang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com