YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dipastikan tidak akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk tahun ajaran 2021/2022.
PTM terbatas untuk semua jenjang pendidikan rencananya akan berlangsung pada Juli 2021.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, rencana berlangsungnya PTM terbatas dibatalkan karena ada peningkatan kasus Covid-19.
“Batal, ya (semua jenjang). sementara off dulu, tunggu evaluasi,” kata Aji saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Covid-19 Merebak di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Belasan Pegawai Tertular
Senada dengan Aji, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga mempertimbangkan untuk menunda berlangsungnya PTM terbatas.
"Kalau menjelang pembukaan kasus naik atau tidak kondusif bisa kita hentikan tidak masalah," sebut Heroe.
Kendati demikian, Heroe menyatakan, sekolah di Kota Yogyakarta tetap menjalankan sistem pembelajaran hybrid.
“Guru yang mengajar non-tatap muka mengajarnya di depan kamera, kalau tatap muka guru mengajar di depan kamera dan di depan siswa. Jadi pembelajaran tidak ada perubahan signifikan,” katanya.
Baca juga: 46 Warga Bausasran Yogyakarta Positif Covid-19, 1 RT Lockdown
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty menyebutkan, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 104, dengan enam orang di antaranya meninggal dunia.
Untuk yang sembuh ada 39 pasien. Total sampai hari ini ada 3.965 kasus, sembuh 3.039 kasus, masih dalam perawatan 745, dan meninggal 181 kasus.
"Untuk kasus meninggal dunia terkonfirmasi positif ada 6 kasus," kata Dewi kepada wartawan Rabu (16/6/2021).
Dijelaskannya, penambahan kasus Covid-19 cukup banyak ini karena adanya empat klaster baru.
Baca juga: Soal Penularan Covid-19 di Lapas Narkotika Yogyakarta, Ini Tanggapan Ditjenpas
Di Kapanewon Nglipar, ada beberapa klaster mulai dari sekolah, hingga mudik. Klaster sekolah terjadi penularan delapan orang di salah satu sekolah dasar (SD).
"Ada juga klaster pabrik, dan Jagong (ikut hajatan keluar daerah). Mudik juga ada," kata Dewi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.