Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini RS di Bandung Raya: Tempat Tidur Pasien Covid-19 hingga Nakes Terbatas

Kompas.com - 18/06/2021, 15:16 WIB
Reni Susanti,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah pasien Covid-19 di Bandung meningkat pasca-Lebaran. Hal ini membuat rumah sakit berupaya menambah tempat tidur.

"Tempat tidur untuk pasien Covid-19 di saya (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak/RSKIA) ada 100. Sekarang penuh, beberapa hari terakhir ini BOR (tingkat keterisian kamar) selalu di atas 90 persen," ujar Direktur Utama RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Tenda Vaksinasi di GBLA Bandung Roboh akibat Hujan Es dan Angin

Bahkan hari ini, di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSKIA ada yang waiting list enam pasien. Mereka menunggu kamar yang kosong.

"Kondisinya jauh berbeda dengan sebelum Lebaran. BOR kita saat itu sekitar 30 persen. Akhir Mei melonjak," tutur Taat.

Untuk mengatasi melonjaknya pasien Covid-19, pihaknya berjuang menambah 50 tempat tidur. Ia berharap, penambahan bisa terealisasi Senin (21/6/2021).

Baca juga: Pemkot Bandung Galang Dana Rp 416 Juta dari ASN untuk Palestina

Penambahan ruangan ini terkendala sumber daya manusia (SDM).

Sebab stok tenaga kesehatan (Nakes) terbatas, sedangkan rumah sakit juga berlomba mendapat tambahan nakes.

"SDM-nya rebutan. Perawat, dokternya, susah (mendapatkannya). Rada terbatas stoknya," ungkap dia.

Nakes yang ada sekarang, terus berjuang keras. Secara tidak langsung, jam kerja mereka bertambah seiring bertambahnya pasien.

Misal, mau tidak mau, dokter yang menangani harus mau menerima konsultasi malam-malam. Bahkan ada beberapa nakes yang terpapar Covid-19, tapi situasinya masih terkendali.

Hal serupa diungkapkan Plh Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSHS, dr Yana Akhmad Supriatna. Ia mengatakan, angka BOR saat ini menunjukkan lampu kuning.

Karena itu pihaknya berusaha meningkatkan kapasitas kamar tidur. Namun ada problem yang paling penting yaitu tenaga kesehatan.

Pihaknya saat ini membutuhkan tambahan relawan nakes.

Karena itu, manajemen RSHS berupaya berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan relawan nakes.

Yakni mengusulkannya ke Pemprov Jabar, pusat, dan perekrutan relawan nakes dengan biaya rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Anies Ungkap Program 100 Harinya untuk Daerah Tertinggal

Anies Ungkap Program 100 Harinya untuk Daerah Tertinggal

Regional
KPU Purworejo Siapkan TPS Khusus Santri dan Warga Binaan Rumah Tahanan

KPU Purworejo Siapkan TPS Khusus Santri dan Warga Binaan Rumah Tahanan

Regional
Marak Aksi Kriminal, Polisi Dirikan Pos Pengamanan di Benteng Kuto Besak Palembang

Marak Aksi Kriminal, Polisi Dirikan Pos Pengamanan di Benteng Kuto Besak Palembang

Regional
Oknum Pengacara di Banten Cabuli Siswi SMP, Modusnya  Janji Belikan Handphone

Oknum Pengacara di Banten Cabuli Siswi SMP, Modusnya Janji Belikan Handphone

Regional
[POPULER NUSANTARA] Rekrutmen ASN akan Ada Tiap 3 Bulan | Residivis Maling di Balai Kota Semarang Ditangkap

[POPULER NUSANTARA] Rekrutmen ASN akan Ada Tiap 3 Bulan | Residivis Maling di Balai Kota Semarang Ditangkap

Regional
Perum Bulog Salurkan 1.253 Ton SPHP Jagung Peternak di 3 Kabupaten Soloraya

Perum Bulog Salurkan 1.253 Ton SPHP Jagung Peternak di 3 Kabupaten Soloraya

Regional
TPSA Regional akan Dibangun di Maja, Tampung Sampah dari Seluruh Banten

TPSA Regional akan Dibangun di Maja, Tampung Sampah dari Seluruh Banten

Regional
10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

10 Bulan KKB Sandera Pilot Susi Air, Egianus Kendalikan Penyanderaan dari Jauh

Regional
75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

75 Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, 23 Meninggal, Pencarian Resmi Dihentikan

Regional
Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

Regional
Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Sebut PDI-P Bakal Tetap Kuat meski Jadi Oposisi, Pengamat Undip: Sudah Terlatih

Regional
Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Berkenalan dengan Komunitas Semarangker, Wadah Penjelajah Tempat Angker di Semarang

Regional
Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Warga Semarang Diminta Waspadai Pneumonia Saat ke Luar Negeri

Regional
Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Sejarah Gereja Katedral Kupang, Bermula dari Sebuah Rumah Pastoran

Regional
Jaksa Tuntut Mantan Direktur RSUD Sumbawa 7 Tahun Penjara

Jaksa Tuntut Mantan Direktur RSUD Sumbawa 7 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com