Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat tidak bepergian jika tidak ada keperluan yang mendesak dan tetap disiplin protokol kesehatan.
"Warga diimbau agar mengurangi mobilitas. Stay at home dan patuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19," kata Endro saat dikonfirmasi, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: 35 Santri Ponpes di Boyolali Positif Covid-19, Bermula Pengasuh Temui Tamu dari Kudus
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan perlu adanya upaya yang lebih tajam untuk mengingatkan masyarakat dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Penutupan jalan itu berdasarkan pertimbangan jumlah penyebaran Covid-19 terbanyak antara lain Pedurungan, Banyumanik, Semarang Barat, Semarang Selatan, dan Ngaliyan.
"Itu coba kami kurangi ruas jalannya dengan cara ditutup supaya warga selalu ingat bahwa situasinya lagi tidak biasa. Mari kurangi mobilitas. Boleh pergi tapi seperlunya saja dan tentu saja harus prokes," ucapnya.
Sebelumnya, Pemkot Semarang juga telah menutup tiga taman kota yang berpotensi menimbulkan kerumunan antara lain Lapangan Pancasila Simpanglima, Taman Indonesia Kaya, dan Taman Bangetayu Wetan.
Selain itu, fasilitas olahraga GOR Tri Lomba Juang juga ditutup agar masyarakat tidak bergerombol dalam satu wilayah.
Data dari siagacorona.semarangkota.go.id pada Jumat (18/6/2021) terdapat 1.747 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat.
Rinciannya 1.132 pasien dari Semarang dan 615 pasien dari luar Semarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.