Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobile Laboratorium PCR Senilai Rp 3,8 Miliar Dipertanyakan karena Tak Pernah Keliling, Ini Jawaban Satgas Covid-19 Magetan

Kompas.com - 17/06/2021, 16:28 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Keberadaan mobile laboratorium PCR milik Pemkab Magetan, Jawa Timur yang dibeli seharga Rp 3,8 miliar sempat menuai pertanyaan warga.

Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa mengatakan, sejumlah warga mempertanyakan mengapa mobile laboratorium PCR  tersebut tidak pernah berkeliling.

Mobile laboratorium PCR itu lebih banyak ditempatkan dan terparkir di Laboratorium Kesehatan Daerah.

Baca juga: 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Ini yang Ditemukan pada Makanan

Tracing lebih efisien dilakukan oleh Puskesmas

Ari Budi mengatakan, tracing yang dilakukan di daerah lebih efisien dilakukan oleh Puskesmas dibandingkan membawa mobile laboratorium PCR.

“Untuk mengoperasikan lab mobile PCR dibutuhkan daya 5.000 watt. Puskesmas di Magetan tidak mampu suplai daya listrik tersebut,” ujarnya ditemui di Pendopo Surya Graha Kamis (17/06/2021).

Ari Budi Santosa menambahkan, alasan pemerintah Kabupaten Magetan Membeli mobil PCR adalah kebutuhan yang mendesak untuk melakukan proses hasil swab warga.

Mengingat, pada awal pandemi, masih butuh waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasil swab.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Tagih Surat Hasil Swab Petugas Penyekatan Suramadu, Ini Kata Polisi

 

Ilustrasi Tes swabKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Tes swab

Memroses spesimen swab

Pada saat itu, meski menerima bantuan peralatan laboratorium, namun untuk menyiapkan laboratorium swab PCR membutuhkan anggaran yang besar.

Terlebih butuh waktu yang cukup lama karena laboratorium swab PCR harus memenuhi sejumlah aturan.

“Kita pakai mobil PCR karena itu laboratorium sekalian. Enggak usah bikin bangunan dan sebagainya, dihitung-hitung lebih murah,” imbuhnya.

Mobile laboratorium PCR selalu terparkir di Labkesda karena dimanfaatkan untuk memroses spesimen swab.

Baca juga: Viral, Video Pemulung Tua Dijambret, Kapolres Blitar: Pelaku Harus Bertanggung Jawab


Sementara untuk pengambilan spesimen dari pasien, menurutnya lebih efisien dilakukan di Puskesmas terdekat.

Kemudian spesimen swab itu dikirim ke mobile laboratorium PCR atau dikirim ke laboratorium RSUD Sayidiman.

“Dipikir mobil PCR itu untuk melakukan pemeriksaan, mobil PCR itu laboratorium, mengolah hasil pemeriksaan spesimen,” ucapnya.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Magetan pada Bulan Oktober 2020 membeli laboratorium mobile PCR mobile seharga Rp 3,8 miliar rupiah.

Mobile container laboratorium real time PCR BSL 2 milik Pemkab Magetan ini dilengkapi 2 unit alat PCR yang mampu menangani 500 sample uji swab dalam sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com