Dijelaskannya, siswa yang ada di dalam kelas hanya sebanyak delapan orang dengan durasi pembelajaran maksimal dua jam.
Dalam satu minggu, tiap siswa hanya hanya dua kali pertemuan untuk tahap awal ini. Pihaknya menunggu anjuran pemerintah selanjutnya.
"Ini sosialisasi pembelajaran tatap muka dengan penerapan prokes. Video akan disebar di group WhatsApp kelas agar anak dan orang tua tau bagaimana tatacara masuk ke sekolah sampai ke dalam ruang belajar. Sehingga kita berusaha semaksimal mungkin mencegah terjadinya penularan," katanya.
Irnawati menambahkan total siswa di SMPN 7 Medan sebanyak 802 orang dan ada 25 ruang belajar.
Nantinya jika pembelajaran tatap muka benar-benar dilaksanakan di bulan Juli, per hari akan ada 200 orang siswa yang masuk. Setiap kelas nantinya akan diisi 8 orang siswa.
"Sehari hanya dua jam, seminggu dua kali setiap anak. Ruang belajar tidak kurang. Kalau dibagi 25 persen, masih cukup hanya dengan 1 shif saja, masuk pagi. Ini hanya hari ini saja dilakukan. Kita tunggu arahan di bulan Juli apakah diizinkan untuk tatap muka" katanya.
Pantauan di lapangan, sebelum memasuki ruang belajar, para siswa harus mencuci tangan di tempat cuci tangan yang berada di depan kelas, menggunakan masker.
Terlihat siswa-siswa itu mengenakan face shield. Di dalam tiap kelas terdapat 8 orang siswa dan berjarak.
Meskipun hanya delapan orang yang ada di dalam kelas, namun guru yang mengajar juga menjalankan pembelajaran secara daring dengan laptop yang diletakkan di meja guru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.