KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021).
Selain menyebabkan sejumlah rumah warga rusak, gempa tersebut juga sempat menyebabkan gelombang tsunami setinggi 0,5 meter.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Meski demikian, ribuan warga yang tinggal di pesisir pantai diminta lebih waspada dan menjauh untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi.
Baca juga: Maluku Tengah Dilanda Tsunami Usai Gempa M 6,1, BMKG: Cepat Sekali, Ketinggiannya 0,5 Meter
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan terkait gempa berkekuatan M 6,1 di Maluku Tengah tersebut.
Berdasarkan laporannya, pusat gempa berada di titik koordinat 3,39 LS dan 129,56 BT.
Untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi, warga diminta untuk waspada dan menjauhi sepanjang Pantai Japutih hingga Pantai Apiahu Pulau Seram.
"Warga diimbau untuk mewaspadai gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor di bawah laut bagi masyarakat di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantai Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku," kata Kepala Stasiun Geofisika Klas I Ambon (Stageof Ambon), Herlambang Hudha seperti dikutip dari Antara, Rabu.
Baca juga: Gempa Susulan Masih Guncang Maluku Tengah, Warga: Kami Takut Pulang ke Rumah
Herlambang mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan sempat terjadi gelombang tsunami setinggi 0,5 meter usai gempa terjadi.
“Setelah terjadi gempa kita bandingkan cuma berselang dua menit, muncul tsunami tapi cepat sekali,” kata Herlambang kepada Kompas.com via telepon seluler, Rabu malam.
Tsunami tersebut, kata dia, disebabkan karena adanya longsoran bawah laut.
“Kami dari BMKG dari awal kan sudah merilis tsunami, tsunami diperkirakan karena longsoran bukan karena mekanisme gempa yang menyebabkan tsunami tapi longsoran bawah laut, kami memperkirakannya itu,” ungkapnya.
Baca juga: Potensi Gempa Susulan dan Tsunami, Gubernur Maluku: Jauhi Pantai, Cari Tempat Tinggi
Ribuan warga yang berada di Kecamatan Tehoru memilih mengungsi ke tempat lebih aman setelah gempa terjadi.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah, hingga Kamis (17/6/2021) ada sebanyak 7.227 warga yang mengungsi di beberapa desa.
“Sampai hari ini ada 7.227 jiwa warga yang masih mengungsi,” kata Kepala BPBD Abdul Latif Key kepada Kompas.com saat dikonfirmasi dari Ambon, Kamis pagi.
Ribuan warga yang mengungsi itu kebanyakan karena rumahnya telah rusak akibat gempa. Selain itu, juga karena tinggal di wilayah pesisir pantai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.