Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Naik, Pemkab Klaten Tambah Tempat Isolasi Terpusat di 20 Kecamatan

Kompas.com - 17/06/2021, 09:47 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah, menambah tempat isolasi terpusat di tingkat kecamatan.

Nantinya, pasien Covid-19 akan menjalani isolasi di hotel, gedung sekolah, rumah kosong yang tersebar di 20 kecamatan.

Sebelumnya, tempat isolasi terpusat yang disiapkan hanya dua lokasi yakni, Hotel Edotel dan Panti Semedi.

Baca juga: Rembang Zona Merah Covid-19, Gugus Tugas Sediakan Hotel untuk Isolasi Mandiri

Tim Ahli Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Klaten Ronny Roekmito mengatakan, tempat isolasi terpusat ini diperuntukkan kepada warga positif Covid-19 yang tidak disiplin menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Mereka tidak disiplin ya digeser (dijemput) ke tempat isolasi mandiri terpusat," kata Ronny saat dihubungi, Kamis (17/6/2021).

Di sisi lain, lanjutnya, tempat isolasi mandiri terpusat akan dipakai untuk mengisolasi warga Klaten yang terpapar Covid-19 dari daerah zona merah penularan virus corona.

"Misalnya ada riwayat (perjalanan) dari Kudus isolasinya di tempat isolasi terpusat," ungkap dia.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan, untuk jumlah kapasitas tempat tidur isolasi mandiri terpusat yang disiapkan di 20 kecamatan berbeda-beda.

Tergantung dengan besar dan kecilnya ukuran tempat isolasi.

"Kapasitas tempat tidurnya kecil. Kecuali yang di Kecamatan Polanharjo sampai 20 tempat tidur. Lainnya sekitar lima," terangnya.

Baca juga: Positif Covid-19 dan Isolasi Mandiri, Wali Kota Salatiga Bekerja dari Rumah Dinas

Selain itu, kata dia, Satgas Covid-19 melakukan pengetatan seluruh bidang guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.

Hal ini dilakukan karena dalam beberapa hari terakhir kasus Covid-19 Kabupaten Klaten meningkat.

Tim Ahli Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Klaten Ronny Roekmito mengatakan, pengetatan seluruh bidang itu salah satunya kegiatan hajatan.

Meskipun masih diizinkan, warga yang akan menggelar hajatan harus melaksanakan protokol kesehatanan (prokes) ketat.

Gugus tugas akan melakukan pengawasan terhadap aktivitas masyarakat di setiap wilayah dengan melibatkan tim satgas tingkat kecamatan, desa, hingga rukun warga (RW).

"Misalnya hajatan. Hajatan itu betul-betul untuk protokol kesehatannya (ketat). Kemudian tempat-tempat umum, fasilitas umum. Kita masih zona oranye," kata Ronny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com