Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 Meluas, Epidemiologi UGM Sebut PPKM Mikro Tak Lagi Efektif

Kompas.com - 17/06/2021, 08:33 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Covid-19 varian delta dilaporkan terdeteksi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Varian asal India ini mempunyai penularan cukup cepat dan memicu meningkatnya angka kasus positif Covid-19.

Di tengah kondisi penularan yang semakin meluas, pembatasan mobilitas skala mikro dinilai tidak lagi efektif.

"Dampak paling utama ini menyebabkan penyebaran yang semakin cepat. Penyebaran yang semakin cepat akan menyebabkan jumlah kasus semakin tinggi," ujar Pakar Epidemiologi UGM, dr Riris Andono Ahmad dalam Webinar Varian Virus Corona Delta di Kudus, Rabu (16/06/2021).

Baca juga: Ganjar Ungkap Sempat Ada Gesekan Saat Pindahkan Pasien Covid-19 Kudus ke Boyolali

Menurut dia, saat ini strategi yang dilakukan untuk mengendalikan Covid-19 adalah dengan gerakan testing, tracing dan treatmen (3T); memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan (3M); dan vaksinasi.

Doni panggilan dr Riris Andono Ahmad menjelaskan, gerakan 3M bertujuan untuk melindungi dari penuluran virus corona.

Sedangkan gerakan 3T akan menemukan orang-orang yang sakit, bisa memisahkan orang tersebut dan pada akhirnya akan mengurangi jumlah virus yang beredar pada populasi.

Namun demikian, kondisi saat ini terbatasi oleh kemampuan testing.

Selain itu, saat kasus meningkat, permasalahan yang terjadi adalah terbatasnya tempat isolasi dan karantina.

"Ini akan memengaruhi bagaimana kita bisa memisahkan sumber penularan dari populasi dan pada akhirnya akan meningkatkan besarnya paparan di populasi," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Cerita Dapat Surat dari Kemenkominfo India, Komplain Soal Varian Covid-19 di Kudus

Menurutnya, ketika kemampuan untuk memisahkan orang yang infeksius dari populasi kesulitan dan tingkat paparan sudah besar maka langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah restriksi mobilitas.

Di samping tetap melakukan vaksinasi agar kerentanan populasi menjadi menurun.

Restriksi mobilitas menjadi cara yang paling efektif untuk bisa menghentikan pergerakan virus. Sebab, dengan menghentikan mobilitas, virus juga tidak akan beredar di populasi.

"Virus itu tidak bisa bergerak kemana-mana, yang menyebabkan virus beredar itu adalah mobilitas dari kita sendiri," tandasnya.

Pihaknya juga melakukan simulasi ketika 75 persen orang dihentikan mobilitasnya. Dari hasil simulasi itu, jumlah penularan sangat sedikit.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di Fisip Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Kasus Dugaan Pemalsuan Nilai di Fisip Untan Berlanjut, Kinerja Tim Investigasi Diperpanjang

Regional
Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com