AMBON, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah hingga Rabu (16/6/2021) malam masih terus melakukan pendataan di sejumlah desa yang terdampak kerusakan akibat gempa 6,1 magnitudo di wilayah tersebut.
Kepala BPBD Maluku Tengah, Abdul Latif Key mengatakan, hingga Rabu malam jumlah kerusakan rumah warga yang berhasil didata sebanyak 55 rumah.
“Terdata ada 55 rumah warga yang mengalami kerusakan,” kata Latif, kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Rabu malam.
Dia merinci, puluhan rumah warga yang mengalami kerusakan itu berada di Desa Tehoru sebanyak 25 unit, Desa Yaputih 15 unit, Desa Haya 19 unit dan Desa Saunolu 11 unit.
Baca juga: Maluku Tengah Dilanda Tsunami Usai Gempa M 6,1, BMKG: Cepat Sekali, Ketinggiannya 0,5 Meter
Data tersebut, kata dia, masih bersifat sementara, sebab petugas masih akan melanjutkan pendataan.
“Ini data sementara hingga malam dan petugas masih terus akan melakukan pendataan,” ujar dia.
Selain merusak rumah-rumah warga, gempa juga merusak talud penahan gelombang sepanjang 300 meter dan dua rumah ibadah dan sebuah sekolah di Kecamatan Tehoru.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah pada pukul Pukul 13.43 WIT.
Gempa yang terjadi sempat menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 0,5 meter.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun akibat gempa tersebut, puluhan rumah warga di Kecamatan Tehoru mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Selain rumah, talud penahan gelombang sepanjang 300 meter juga rusak.
Pascagempa, ribuan warga di wilayah itu termasuk sejumlah warga di Masohi, ibu kota Maluku tengah juga memilih mengungsi ke tempat ketinggian.
Hingga saat ini, BPBD Maluku Tengah masih terus melakukan pendataan bagi rumah-rumah warga yang rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.