Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Bima Dibunuh Suami Baru dari Mantan Istri, Motifnya Harta Gana-gini

Kompas.com - 16/06/2021, 21:56 WIB
Syarifudin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Muhammad Ali (36) warga Desa Simpasai, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, NTB, tewas dengan luka bacok dibagian punggung.

Ia tewas mengenaskan setelah diserang di hadapan temannya sendiri saat pulang dari tempat sabung ayam.

Korban diserang dengan parang oleh BH alias Bigon, suami baru dari mantan istrinya, Rabu (16/6/2021) sekitar pukul 13.23 Wita.

Baca juga: 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Ini yang Ditemukan pada Makanan

Dicegat dan dibacok

Kasi Humas Polres Bima Kota, Iptu Jufri mengatakan, kasus tindak pidana penganiayaan yang merenggut korban jiwa itu bermula saat korban bersama rekannya melintas dijalan lintas Desa Sangiang, Kecamatan Sape.

Saat itu, korban tengah berboncengan sepeda motor dengan rekannya, Syarifudin.

Namun tiba di lokasi kejadian, ia dicegat oleh terduga BH yang membawa senjata tajam. Tanpa kompromi, pelaku langsung melayangkan sebilah parang ke arah punggung M Ali hingga luka parah.

Baca juga: Kesaksian Warga Saat Gempa Maluku Tengah: Kami Kira Terjadi Tsunami, Lari dengan Anak-anak

Setelah melukai korban, BH langsung kabur.

"Dia tiba-tiba dicegat, terus dibacok pada bagian punggung," kata Jufri saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka cukup parah. Rekan korban yang melihat kejadian itu pun langsung membawanya ke Puskesmas terdekat.

Lantaran banyak mengeluarkan darah dari lukanya, M Ali akhirnya dirujuk ke RSUD Bima untuk dilakukan penanganan medis. Namun nyawanya tak tertolong.

"Korban meninggal sekitar 16.00 Wita," ujar Jufri

Baca juga: Buntut 21 Napi Minum Disinfektan, Petugas Lapas Terancam Dipecat jika...

 

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.
Pasca kejadian, polisi pun langsung turun ke lokasi untuk mengungkap kejadian ini. Penyidik juga telah meminta keterangan saksi-saksi.

Sedangkan, pelaku yang telah dikantongi identitasnya tersebut sedang diburu polisi.

"Olah TKP juga sudah dilakukan dan saat ini personel Polsek Sape sedang berupaya mencari keberadaan pelaku," tutur Jufri

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Tagih Surat Hasil Swab Petugas Penyekatan Suramadu, Ini Kata Polisi

Jufri menerangkan, BH nekat menganiaya korban hingga meninggal karena motif harta gana-gini.

Pelaku BH adalah suami dari mantan istri korban. Pelaku diduga merencanakan untuk menghabisi nyawa korban karena kesal.

Bahkan sebelum dibacok, pelaku kerap menghubungi korban untuk diajak bertemu sebelum akhirnya dieksekusi dengan sebilah parang.

"Motif perebutan harta gana-gini antara korban dengan mantan istrinya. Karena perselisihan ini, pelaku pun selalu menghubungi korban untuk diajak bertemu disuatu tempat, dan terjadilah pembacokan," pungkasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com