Rencana GAS Jatim mendemo Pemkot Surabaya ini segera direspons oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Madura Asli (Madas), Sulaiman Darwis.
Ia mengaku menyayangkan adanya aksi tersebut.
Apalagi, narasi yang diembuskan adalah masyarakat Madura terdiskriminasi dengan adanya kegiatan screening dan tes antigen di Jembatan Suramadu.
Padahal, kata dia, kebijakan yang dilakukan Pemkot Surabaya merupakan sebuah bentuk perhatian terhadap warga Madura, agar lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan bisa ditekan dan tidak menyebar luas ke daerah-daerah lainnya di Jawa Timur.
"Kalau menurut saya dan teman-teman di sini bukan diskriminasi, tapi justru ini (penyekatan) membantu masyarakat Madura," ujar Sulaiman.
Baca juga: 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Ini yang Ditemukan pada Makanan
Hal itu dibuktikan karena pihaknya turun langsung membantu petugas gabungan untuk memantau dan memberikan pengertian kepada masyarakat yang melintas di pos penyekatan Suramadu.
"Kami ormas Madas berani bilang seperti itu, karena (penyekatan) memang membantu. Makanya kami hadir di sini," kata dia.
"Teman-teman tiap hari piket di sini (pos penyekatan Suramadu) bukan apa, kami takutnya warga yang agak emosi. Kalau kita dengan persuasif dengan persaudaraan dengan bahasa Madura kita. Jadi justru kita hadir di sini membantu mencegah penyebaran virus corona baru dari Bangkalan," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.