Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pemkab Grobogan soal Kabar Adanya Lonjakan Kasus Covid-19 2.803 Persen

Kompas.com - 16/06/2021, 21:01 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengklarifikasi ada kesalahan penyampaian data dari informasi yang menyebut kasus positif Covid-19 di wilayahnya mengalami peningkatan 2.803 persen dalam sepekan. 

Sebagai catatan, kabar adanya lonjakan kasus baru orang terinfeksi virus corona di Grobogan hingga lebih dari 2.000 persen tersebut diunggah akun Instagram pandemictalks.

Dalam infografisnya, pandemictalks menulis datanya bersumber dari Satgas Penanganan Covid-19.

Baca juga: Kabar Lonjakan Kasus Covid-19 di Grobogan hingga 2.000 Persen Dibantah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Slamet Widodo mengatakan, informasi yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 RI merupakan data dari 2020 sampai 13 Juni 2021.

Hanya saja, dalam aplikasi New All Records (NAR) Covid-19 muncul sebagai data baru dalam satu hari.

"Terkait data Covid-19 Grobogan yang mencapai 2.803 persen, dengan ini kami jelaskan bahwa data itu data dari tahun 2020 sampai dengan 13 Juni 2021 yang di aplikasi NAR dan diklik di kolom verifikasi secara keseluruhan namun data tersebut keluar sebagai data baru dalam satu hari," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/6/2021).

Terkait dengan kesalahan informasi tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan sudah berupaya mengkomunikasikan ke Pos Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) di Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Curhat Pasien Covid-19 ke Gibran, Ogah Diisolasi karena Takut Tertular Varian Delta

"Langkah kami sudah di konsultasikan ke PHEOC) dan sudah dicleaning dan itu terverifikasi sebagai data Grobogan secara komulatif dari tahub 2020 sampai 13 juni 2021 dan baru diverifikasi. Itu dilakukan karena hasil bimbingan dari pendampingan Kemenkes bahwa data di NAR harus diverifikasi," jelas Slamet.

Sebelumnya Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono membantah jika peningkatan kasus Covid-19 dalam sepekan di wilayahnya mencapai 2.803 persen.

Menurut Wakil Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Grobogan ini, informasi perihal lonjakan drastis kasus Covid-19 tersebut dipastikan ada kesalahan data.

"Itu tidak benar dan pastinya salah. Pada minggu ke 23 kita 228 kasus itu peningkatan 90 sekian persen. Ini pasti ada kesalahan yang nulis," kata Sumarsono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/6/2021) malam.

Baca juga: Curiga Covid-19 Varian India Jangkiti Warga, Tegal Akan Kirim Spesimen Swab untuk Pemeriksaan Sekuens Genomik

Menurut Sumarsono, setelah Idul Fitri 2021 kasus Covid-19 di Kabupaten Grobogan tercatat perlahan mengalami peningkatan hingga baru-baru ini berstatus zona merah.

Hanya saja persentase lonjakan tidak sampai menyentuh angka 2.803 persen.

Sumarsono menyebut selain tradisi sungkeman serta hajatan, salah satu faktor yang memicu melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Grobogan adalah efek jumlah pemudik yang mencapai sekitar 12.000 orang.

"Kita tahu momen lebaran kemarin datanya 12 ribu orang pulang ke Grobogan," ungkap Sumarsono.

Meski demikian, Sumarsono cukup khawatir jika bertambahnya kasus Covid-19 di Kabupaten Grobogan juga diduga dipicu oleh masuknya varian baru.

"Kemarin saya baca jika Menteri Kesehatan menyampaikan kalau di Grobogan diduga ada varian baru. Semoga saja tidak. Ini sample sudah dikirim ke UGM dan belum keluar hasilnya," jelas Sumarsono.

Baca juga: Salatiga Zona Merah, 1 Pasar Ditutup dan Waktu Operasi Toko Modern Dibatasi

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan hingga Selasa (15/6/2021) siang, total ada 4.261 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Grobogan.

Rinciannya, 364 orang meninggal dunia, 3.573 orang sembuh. 

Sementara itu untuk kasus positif Covid-19 aktif yaitu 183 orang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit serta 141 orang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com