Kendala yang muncul di lapangan, kata Juaidi bakal diselesaikan secara terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah. Kementerian juga disebut berperan penting dalam pengadaan fasilitas.
Kepala Desa Pergam, Sukardi, mengatakan, Gapoktan-nya saat ini menggunakan padi Varietas Inpari 30 dan padi Hibrida.
Antusiasme masyarakat pun mulai terlihat tumbuh. Dari sebelumnya bertani sekali setahun, kini sudah bisa tiga kali setahun.
Keberadaan persawahan ini pun dinilai membantu warga dalam menjaga ketahanan pangan.
"Selama ini warga membeli beras, namun sekarang justru sebaliknya," tuturnya.
Optimisme petani juga muncul karena pemerintah menjanjikan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani yang ingin melengkapi peralatan kerja mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.