SEMARANG, KOMPAS.com -Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. Amino Gondohutomo Kota Semarang bakal membuka ruang isolasi untuk membantu menangani lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah.
Direktur Utama (Dirut) RSJD Amino Gondohutomo, Alek Jusran, menyebut sebanyak 115 tempat tidur isolasi telah disiapkan untuk menampung pasien Covid-19.
Jumlah tempat tidur isolasi tersebut nantinya akan terbagi untuk empat bangsal yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dari Kota Semarang dan sekitarnya.
"Angka Covid-19 kan sedang meningkat, rumah sakit penuh. Maka kemarin Pak Kadinkes dengan tim meninjau kesiapan kami menerima pasien Covid-19 untuk isolasi. Kami siapkan 115 bed (tempat tidur) untuk isolasi," jelas Alek saat dihubungi, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Overload, Pemkab Semarang Pinjam Gedung Pemprov Jateng
Rencananya, penambahan tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 tersebut dilakukan secara bertahap.
Sebab, RSJD Semarang harus menyiapkan ruangan lain untuk memindahkan pasien yang sedang dirawat di rumah sakitnya.
"Ini sedang kita skenariokan Insya Allah besok bertahap. Walaupun tidak langsung 100 bed. Karena masih harus menggeser pasien RSJ yang rawat inap ke bangsal yang lain," ucap Alek.
Selain itu, di rumah sakitnya juga memiliki sebanyak empat ruangan ICU untuk membantu merawat pasien Covid-19.
Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Semarang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Ruang ICU itu saat ini sudah terisi penuh oleh pasien Covid-19.
"Jadi ini kerja bersama dengan beberapa sukarelawan, saling membantu, mengisi karena kalau SDM asli pasti tidak mencukupi," ujarnya.
Selain itu, penambahan tenaga medis juga telah disiapkan baik dokter maupun perawat untuk menangani pasien Covid-19.
"Nakes yang sukarelawan kita akan dapat porsi tambahan 50 orang. Tapi mobilisasi tidak bisa langsung karena memang persiapan kita bertahap dan mencari relawan juga perlu waktu," katanya.
Kendati demikian, pelayanan Covid-19 di rumah sakitnya saat ini hanya bisa merawat pasien dengan gejala ringan seperti batuk, pilek, demam maupun isolasi pasien OTG.
"Kami hanya bisa menerima pasien keluhan ringan karena kita akan kesulitan kalau ternyata Covid memburuk dan harus dirujuk lagi. Sejak awal kita sesuai kemampuan yang gejala ringan harapannya bisa sembuh," ungkapnya.
Baca juga: Salatiga Zona Merah, 1 Pasar Ditutup dan Waktu Operasi Toko Modern Dibatasi
Ia menyebut pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakitnya sebagian besar dari Kota Semarang.
"Pasien Covid dirawat paling banyak dari Semarang. Dari luar Semarang terakhir Kudus juga terima. Pastinya ada yang dilimpahkan misal yang klasik setelah masuk isolasi lain diketahui ada gangguan jiwa. Dirujuk ke kita," jelasnya.
Pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang cepat dan terbaik bagi masyarakat dan berharap seluruh pihak dapat bersinergi dalam penanganan Covid-19.
"Saat ini kita diuji ke lembah manahan, kebaikan kita diuji apa benar baik atau tidak. Saat seperti ini harus bersinergi. Dengan begitu masyarakat akan terpenuhi kebutuhan dengan baik dan cepat," kata Alek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.