Selain itu, penambahan tenaga medis juga telah disiapkan baik dokter maupun perawat untuk menangani pasien Covid-19.
"Nakes yang sukarelawan kita akan dapat porsi tambahan 50 orang. Tapi mobilisasi tidak bisa langsung karena memang persiapan kita bertahap dan mencari relawan juga perlu waktu," katanya.
Kendati demikian, pelayanan Covid-19 di rumah sakitnya saat ini hanya bisa merawat pasien dengan gejala ringan seperti batuk, pilek, demam maupun isolasi pasien OTG.
"Kami hanya bisa menerima pasien keluhan ringan karena kita akan kesulitan kalau ternyata Covid memburuk dan harus dirujuk lagi. Sejak awal kita sesuai kemampuan yang gejala ringan harapannya bisa sembuh," ungkapnya.
Baca juga: Salatiga Zona Merah, 1 Pasar Ditutup dan Waktu Operasi Toko Modern Dibatasi
Ia menyebut pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakitnya sebagian besar dari Kota Semarang.
"Pasien Covid dirawat paling banyak dari Semarang. Dari luar Semarang terakhir Kudus juga terima. Pastinya ada yang dilimpahkan misal yang klasik setelah masuk isolasi lain diketahui ada gangguan jiwa. Dirujuk ke kita," jelasnya.
Pihaknya berupaya memberikan pelayanan yang cepat dan terbaik bagi masyarakat dan berharap seluruh pihak dapat bersinergi dalam penanganan Covid-19.
"Saat ini kita diuji ke lembah manahan, kebaikan kita diuji apa benar baik atau tidak. Saat seperti ini harus bersinergi. Dengan begitu masyarakat akan terpenuhi kebutuhan dengan baik dan cepat," kata Alek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.