Yeni mengajak semua lapisan masyarakat untuk lebih kuat menegakan disiplin protokol kesehatan. Jika merasa ada gejala-gejala yang mengarah pada Covid-19, agar bisa memeriksakan diri di Puskesmas. Dan untuk mereka yang pernah kontak erat, untuk bisa sadar diri memeriksakan kondisi kesehatannya di Puskesmas.
“Meski tanpa gejala, bisa jadi OTG (Orang Tanpa Gejala) yang bisa menularkan ke orang lain, terutama orangtua yang punya penyakit bawaan, kalau kena ke orangtua, bisa berat gejalanya,” katanya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Leli Yuliani mengakui, saat ini ruang perawatan di rumah sakit telah terisi penuh oleh pasien Covid-19 dengan gejala berat. Pihaknya pun meminta agar manajemen rumah sakit untuk bisa melakukan optimalisasi ruangan.
“RS kita dorong untuk optimalisasi ruangan yang ada untuk perawatan pasien Covid dengan gejala sedang dan berat,”katanya lewat aplikasi pesan.
Ditanya soal penambahan ruang isolasi bagi pasien Covid, menurut Leli saat ini yang paling dibutuhkan adalah ruang perawatan di rumah sakit untuk pasien Covid dengan gejala sedang dan berat. Sementara, untuk pasien Covid dengan gejala ringan, menurutnya bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau di Puskesmas.
“Yang diperlukan adalah rumah sakit, karena kalau yang tanpa gejala dan gejala ringan, bisa isolasi mandiri atau di Puskesmas,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.