MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berencana melakukan lelang jabatan untuk kepala sekolah di tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sumut.
Melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (16/6/2021), Edy menyebut, langkah tersebut bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut.
"Begitu harapan saya, kepala sekolah diseleksi, setelah lulus dan cocok menjadi kepala sekolah, baru disekolahkan untuk dia mengisi ilmunya sebagai kepala sekolah," kata Edy.
Baca juga: Soal Rencana Sekolah Tatap Muka di Sumut, Ini Penjelasan Edy Rahmayadi
Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi usai memberi arahan kepada seluruh kepala sekolah di Kabupaten Padanglawas (Palas) dan Padanglawas Utara (Paluta) di Aula Kantor Bupati Paluta di Jalan Lintas Gunungtua-Padangsidimpuan.
Masa depan Sumut, menurut Edy, sangat bergantung pada kualitas kepala sekolah.
Untuk itu, kepala sekolah harus mampu memimpin para pendidik dan jajaran sekolah, guna tercapainya tujuan program pendidikan.
"Jadi kita butuh yang berkualitas. Masa depan Sumut ini berada pada tangan bapak atau ibu sekalian. Kualitas SDM akan memengaruhi kemajuan bangsa," kata dia.
Baca juga: Jadwal Penghentian Siaran TV Analog di Wilayah Sumut, Sumbar, dan Sumsel
Namun, Edy tak menjelaskan lebih rinci mekanisme atau teknis proses lelang jabatan kepala sekolah tingkat SMA dan SMK itu.
Menurut dia, ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang kepala sekolah, antara lain kekuatan, kemampuan akademis, hingga mampu berkomunikasi.
Ketiga hal tersebut sangat dibutuhkan kepala sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Sumut.
"Kepsek itu tak boleh merajuk, tak boleh bermain-main dengan dana BOS, dan untuk itu nanti saya harus benar-benar selektif," kata Edy.
Mengenai SMK, Edy Rahmayadi berjanji akan terus berupaya menambah jumlah SMK di daerah ini.
Namun, Edy berharap, lulusan SMK menjadi tenaga siap kerja yang dapat ditarik oleh perusahaan.
Untuk itu, kepala SMK diminta untuk benar-benar menyiapkan anak didiknya, sehingga mampu menembus perusahaan lokal hingga mancanegara.
Selain itu, guna menunjang taraf hidup pendidik, terutama guru honorer, Edy menyampaikan, Pemprov Sumut telah menambah honor guru honorer menjadi Rp 90.0000 dari sebelumnya Rp 40.000.
Menurut dia, guru harus sejahtera sehingga dapat mendidik siswa dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.