Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Tsunami, Warga Desa Tehoru di Maluku Tengah Mengungsi ke Dataran Tinggi

Kompas.com - 16/06/2021, 18:17 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Warga sejumlah desa di pesisir Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, memilih mengungsi ke dataran tinggi setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah tersebut, Rabu (16/6/2021).

Salah satu warga Desa Tehoru, Jamila Pati Iha mengatakan, warga di desanya memilih mengungsi ke dataran tinggi karena takut dengan tsunami.

Pemerintah desa, kata dia, juga telah mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir pantai untuk mengungsi sementara waktu.

“Jadi semua warga di sini yang rumahnya di pesisir pantai sudah naik ke gunung semua, di bawah itu yang berjaga-jaga hanya laki-laki,” kata Jamila kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon seluler, Rabu.

Baca juga: Dampak Gempa M 6,1 di Maluku Tengah, Kades Tehoru: Ada Tanah Ambles di Dekat Rumah Warga

Saat ini, Jamila sedang berkumpul dengan keluarga besarnya di dataran tinggi. Mereka belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi gempa susulan dan tsunami.

“Takut tsunami, soalnya tadi kuat sekali dan di depan rumah kami itu kan pas di pelabuhan air sempat pasang surut jadi kami takut,” katanya.

Warga di Desa Tehoru Kabupaten Maluku Tengah, memilih mengungsi ke lokasi ketinggian setelah gempa tektonik mengguncang wilayah tersebut Rabu (16/6/2021)dok warga Warga di Desa Tehoru Kabupaten Maluku Tengah, memilih mengungsi ke lokasi ketinggian setelah gempa tektonik mengguncang wilayah tersebut Rabu (16/6/2021)

Selain mengungsi ke hutan-hutan, sejumlah warga lainnya juga memilih mengungsi ke sekolah yang berada di kawasan dataran tinggi.

“Kalau saya dan keluarga mengungsi mengungsi di sekolah, ada banyak yang mengungsi di sini, kebetulan di ketinggian,” kata Siti salah seorang warga Desa Tehoru lainnya saat dikonfirmasi Kompas.com.

 

Sekretaris Negeri (Desa) Tehoru, Subhan Kinlihu mengakui, mengimbau warga desa berlindung di ketinggian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Jadi sekarang ini kita pemerintah negeri ikut arahan BMKG bahwa masyarakat jangan dulu mendekati pesisir pantai, di sini kan banyak yang di pesisir pantai jadi kita sudah arahkan ke gunung semua,” ungkapnya.

Subhan menambahkan, pemerintah desa juga telah membagikan sejumlah tenda kepada warga untuk bermalam.

Baca juga: Satgas Nemangkawi Tangkap Anggota Jaringan Pemasok Senjata dan Amunisi untuk KKB

“Kita juga sudah berikan beberapa buah tenda kepada masyarakat dan malam ini kita dari pemerintah negeri juga akan melakukan rapat darurat dengan para RT,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah Abdul Latif Key yang dihubungi secara terpisah mengaku telah memberikan arahan kepada warga yang tinggal di pesisir pantai untuk menghindar dari rumah-rumah mereka.

“Kita ikut arahan dari BMKG, makanya kita minta mereka untuk menghindar dulu,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com