Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Lalu 4 Siswa yang Daftar dan Sekarang Hanya Miliki 1 Siswa, SD di Magelang Ini Akan Ditutup

Kompas.com - 16/06/2021, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SDN Gelangan 7 Magelang akan ditutup dan dimerger karena hanya ada satu anak yang mendaftar hingga Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online gelombang pertama ditutup pada 6 Mei 2021.

Jika tahun ini hanya ada satu siswa yang daftar, tahun lalu ada empat siswa yang mendaftar di SD yang berada di Kecamatan Magelang Tengah.

Menurut Kepala Disdikbud Kota Magelang Agus Sujito, sebenarnya pihaknya sudah mempersiapkan formula untuk SD Negeri Gelangan 7 yang sudah sepi peminat sejak beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Sepi Peminat, SD Negeri di Magelang Ini Baru Miliki 1 Siswa Baru

Yakni digabung (merger) dengan SDN Negeri Gelangan 2 yang berjarak sekitar 300 meter. Proses merger masuk finalisasi dan kemungkinan besar, SD tersebut akan ditutup tahun ini.

“Sudah direncakan sejak dulu, kalau SDN Gelangan 7 akan digabung dengan SDN Gelangan 2 yang lokasinya tidak jauh, hanya sekitar 300 meter saja. Ini sudah melalui musyawarah dengan orangtua siswa, komite, guru, dan lainnya,” kata Agus, Rabu (16/6/2021).

Untuk siswa dan guru di SDN Gelangan 7 diminta untuk memilih bergabung di SDN Gelangan 2 atau ke sekolah lain.

Baca juga: Pulang Gathering, Belasan Mahasiswa Untidar Magelang Positif Covid-19

Ia menjelaskan, jumlah peserta didik di SDN Gelangan 7 sudah tak memenuhi syarat sejak beberapa tahun terakhir. Mereka hanya memililiki 40 siswa dari batas minimal yang ditentukan yakni 60 siswa untuk sekolah negeri.

Tak hanya SDN 7 Gelangan yang sepi peminat. SDN Wates 3 Kecamatan Magelang juga hanya menerima 7 pendaftar. Sedangkan SMP Bhakti Tunas Harapan sebanyak 22 siswa dan SMP Kristen Indonesia hanya ada 7 siswa baru.

“Kami maklumi saja, karena PPDB online kan baru pertama kali, sehingga terjadi delay data. Data manual yang masuk ke kami, SD Negeri Wates 3 ada 7 siswa, SMP Bhakti Tunas Harapan sebanyak 22 siswa, dan SMP Kristen Indonesia ada 7 siswa baru,” sebutnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Magelang Buka 2 Tempat Isolasi Baru

Namun ia menyebutkan, untuk sekolah yang satu kelas hanya memiliki 7 siswa tidak akan dimerger seluruhnya. Menurutnya sekolah punya hak untuk melaksanakan kegiatan belajar tanpa terpengaruh jumlah peserta didik.

“Untuk yang swasta tidak ada kepastian soal siswanya harus berapa. Demikian juga dengan SD Negeri, kalau memang sedikit, yang penting ada pembelajaran efektif tidak apa-apa,” ungkap Agus.

Jumlah calon siswa dan siswi yang mengikuti PPDB online di Kota Magelang pada tahun ajaran 2021/2022 mencapai sebanyak 4.688 orang.

Baca juga: Pegawainya Positif Covid-19, Kantor Disdukcapil Magelang Tutup 3 Hari

Pendaftar didominasi calon siswa dan siswi SMP/MTs, dan sisanya adalah calon siswa SD dan TK.

Di Magelang, jumlah SMP sederajat sebanyak 23 sekolah yang terdiri dari 15 sekolah negeri dan 8 sekolah swasata. Sementara untuk SD, ada 61 sekolah negeri dan 17 sekolah swasta.

Rencananya kegiatan pembelajaran untuk tahun ajaran 2021/2022 akan dimulai pada 12 Juli 2021.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ika Fitriana | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com