Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pembuat Sayembara "Rp 150 Juta", Tak Berniat Cari Istri Baru, Anak-anak Rindu Ibunya

Kompas.com - 16/06/2021, 15:09 WIB
Idon Tanjung,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Khairuddin Siregar tak menyerah untuk mencari istrinya, Ervina Lubis (40).

Berbagai macam cara dilakukan pria 51 ini. Ia bersedia memberi imbalan Rp 150 juta bagi yang bisa menemukan istrinya.

Selasa (15/6/2021) pagi, Kompas.com berbincang dengan Khairuddin di rumah mewahnya di Jalan Flamboyan, Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Baca juga: Sayembara Cari Istri Hilang, Pria Ini Terus Naikkan Hadiah, Awalnya Rp 75 Juta, Kini Rp 150 Juta

Pagi itu, Khairuddin tengah menggoreng udang galah dan buat sayur untuk makan pagi.

Di dapur itu juga tampak ada seorang wanita pembantu rumah tangga (PRT), yang membantu memasak.

Usai mandi dan makan pagi, dia duduk di sofa di ruang tamu.

Tampak dua unit ponselnya di atas meja tak berhenti berdering. Kebanyakan yang menelepon nomor tak dikenal atau nomor baru.

Baca juga: 11 Desa Terpencil di Kepulauan Riau Kini Dialiri Listrik, Rp 38 Miliar Dikucurkan PLN

Ketika satu per satu dijawab, penelepon menanyakan perkembangan pencarian istri Khairuddin.

Sejak dibuat sayembara dengan nilai fantastis, banyak yang menghubungi Khairuddin untuk membantu menemukan istrinya.

"Hampir setiap hari tak ada berhentinya orang menelepon saya. Orang entah dari mana-mana. Mereka menanyakan udah ketemu istrinya, Pak. Saya jawab belum," cerita Khairuddin.

Dia mengaku banyak yang menyarankan untuk meminta bantuan dukun atau paranormal untuk mencari sang istri.

Namun, pebisnis sawit sukses ini menolak. Dia lebih yakin menemukan istri dengan cara meminta tolong kepada pihak lainnya.

Termasuk meminta tolong kepada pihak kepolisian. Khairuddin juga sudah membuat laporan orang hilang ke Polsek Tampan pada 19 April 2021.

"Saya minta tolong kepada masyarakat melalui media sosial dan media massa. Saya juga minta tolong kepada ketua RT, RW, ataupun kepala desa. Karena mereka ini kan mengetahui siapa saja warganya. Kalau ada yang menemukan bisa menelepon saya di nomor 0811762222. Bagi yang menemukan saya kasih imbalan langsung uang tunai Rp 150 juta," kata Khairuddin.

 

Belum niat cari istri baru

Khairuddin mengaku banyak yang menyarankan agar mencari istri baru saja. Sebab, sudah lebih kurang tiga bulan sang istri tak kembali ke rumah.

Namun, Khairuddin belum kepikiran mencari pengganti ibu dari enam anaknya.

"Memang ada yang menyarankan cari istri baru saja, tapi saya belum ada niat. Karena saya yakin dia (Ervina Lubis) kembali lagi. Sudah puluhan tahun sama dia, banyak sekali kenangan. Saya tak mau anak-anak punya ibu sambung," kata Khairuddin.

Khairuddin dan Ervina memiliki enam orang anak. Tiga orang sudah berkeluarga, sedangkan tiga lagi masih remaja.

Saat ini ia tinggal bersama tiga anaknya yang remaja, satu laki-laki dan dua perempuan.

 

Anak-anak rindu ibunya

Sesekali Khairuddin melihat foto istri di ponselnya. Ada foto dia berdua bersama istri dan juga anak-anaknya.

Dia juga memperlihatkan salah satu foto di ruang tengah saat mereka umrah tahun 2008 silam. Khairuddin mengaku sangat merindukan istrinya.

"Saya harap dia pulang ke rumah. Anak-anak juga sudah sangat rindu sama ibunya. Kasihan anak-anak kita tanpa ibu di rumah. Ingatlah semua kenangan kita," ucap Khairuddin.

Menurut dia, jika memang ada permasalahan, bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

"Ya, namanya dalam keluarga pasti ada masalah. Tapi, kan bisa kita selesaikan dengan cara baik-baik," ujar Khairuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com