Ani Kasanah merupakan anak ke tiga pasangan Setu dan Tutik. Sejak lahir, kondisinya sudah istimewa, yakni berkelamin ganda.
Saat itu, Ani diyakini sebagai perempuan sehingga dibesarkan selayaknya anak perempuan.
Namun, seiring waktu, pertumbuhan fisik Ani lebih menyerupai laki-laki. Begitu juga secara mental.
Ani lebih banyak bermain layaknya laki-laki, semisal main bola.
Hingga kemudian, Ani yang gundah dengan kondisinya, menceritakannya pada gurunya.
Itu terjadi saat dia duduk di bangku kelas 2 sekolah SMP.
Dukungan terhadapnya mulai berdatangan dari berbagai pihak.
Apalagi, Ani berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu. Dia tinggal bersama keluarganya di lereng Gunung Wilis.
Ani yang lahir tahun 1999 baru mulai mendapatkan penanganan medis perihal kondisinya itu pada 2015.
Penanganan awal berupa pemeriksaan kromosom di RSUD dr Soetomo Surabaya dan diikuti operasi sekitar tahun 2016.