Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Dibakar di Pinggir Jalan Teridentifikasi, Jenazahnya Diambil Keluarga

Kompas.com - 15/06/2021, 21:33 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Jenazah korban pembunuhan yang dibakar di pinggir jalan Kampung Tompo Ladang, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, akhirnya teridentifikasi.

Setelah sketsa wajah korban disebar, keluarganya pun datang melaporkan kasus kehilangan.

Bidang Dokter Kesehatan (Bid Dokkes) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan kemudian melakukan pencocokan DNA.

Baca juga: Terduga Pembakar Mayat di Pinggir Jalan Ditangkap, Terkait Sindikat Penjualan Anak

Belakangan diketahui, korban pembunuhan itu bernama Rian (20) warga Kabupaten Gowa.

Reza (23) kakak korban mengatakan, adiknya mulai menghilang setelah dijemput oleh dua orang yang tidak dikenalnya, Selasa (8/6/2021) malam.

Dia tidak merasa curiga, karena adiknya pamit hendak liburan ke Malino.  

“Setelah berangkat, adiknya sempat mengirimkan pesan WhatsApp yang menyatakan perasaannya tidak enak. Sempat saya balas ada apa, tapi kata adik saya baik-baik saja,” kata Reza saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Selasa (15/6/2021).

Setelah chat itu, tidak ada lagi kabar.

Baca juga: Diduga Ada Sindikat Perdagangan Anak di Balik Pembunuhan yang Korbannya Dibakar

Kemudian ada anggota keluarga lain mengabarkan, sketsa wajah korban pembunuhan yang dibakar di Kabupaten Maros mirip dengan Rian.

“Di situlah kami lihat juga di medsos dan mama ku langsung pergi melapor ke Polres Maros. Mama juga sudah diambil DNA dan dicocokkan dengan mayat yang telah berada di RS Bhayangkara, Makassar. Hasil pencocokan DNA tersebut menyebutkan bahwa mayat korban pembunuhan di Kabupaten Maros itu adalah Rian,” jelasnya.

Reza berharap, semua pelaku pembunuh adiknya segera ditangkap dan diproses hukum.

“Kami ingin pelaku mendapatkan hukuman seumur hidup. Kita maunya nyawa balas nyawa, tapi ini kan ada hukum. Maka harus sesuai dengan jalur hukum dan kami serahkan kepada yang berwajib. Kalau bisa hukuman seumur hidup sesuai dengan perbuatan mereka, kalau perlu hukuman mati saja,” harapnya. 

Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros digegerkan penemuan sesosok mayat laki-laki dalam kondisi hangus terbakar di pinggir jalan Bukit Kemiri Tompo Ladang, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Mayat Dibakar di Maros Diperkirakan Pria Berusia 16 hingga 25 Tahun

Berdasarkan pemeriksaan Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, diketahui mayat itu adalah laki-laki yang usianya diperkirakan 16 sampai 25 tahun.

Dalam tubuh korban juga ditemukan cairan yang dapat memicu pembesaran api berupa bensin.

"Dengan adanya luka tusuk di tubuh korban. Kemungkinan dibunuh dulu sebelum dibakar," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Kombes E Zulpan.

Zulpan juga menduga ada keterlibatan sindikat perdagangan anak dalam pembunuhan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com