Sayangkan sikap warga yang kabur
Dengan adanya temuan tersebut, pihaknya menyayangkan sikap warga yang memilih kabur saat dilakukan tes antigen.
Padahal, kata Febri, tes antigen dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya warga yang terpapar Covid-19.
Sebab, kasus Covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur, mengalami lonjakan kasus usai libur panjang Lebaran.
Baca juga: Covid-19 Varian India Ditemukan di Pos Penyekatan Suramadu, Ini yang Dilakukan Wali Kota Surabaya
Penyekatan dan tes antigen dilakukan agar lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan tidak menyebar ke Surabaya.
"Ini kan cukup beresiko. Karena kita enggak tahu kondisi yang bersangkutan itu bagaimana," ucap Febri.
Karena itu, saat ini Satpol PP Kota Surabaya telah mengirimkan surat permohonan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, agar menolak pengajuan izin pembuatan KTP baru bagi ke 73 warga Kota Surabaya yang menghilang dan meninggalkan identitasnya di pos penyekatan Suramadu.
"Seandainya 73 warga ini minta surat kehilangan KTP untuk dicetakkan KTP lagi, maka tidak dilayani," ujar Febri.
Baca juga: Pemotor Menumpuk di Jembatan Suramadu, Polisi: Mereka Takut Tes Antigen, Memilih Putar Balik
Sedangkan bagi pemilik 504 KTP warga luar kota, Febri menegaskan sudah bersurat kepada Dispendukcapil di masing-masing wilayah agar menerapkan hal serupa.
"Kalau warga luar kota juga sama. Dari Dispendukcapil Surabaya sudah bersurat kepada Dispenduk setempat. Kalau mencetak KTP ditahan (tidak dilayani), Soalnya KTP-nya ada di Satpol PP (Surabaya)," kata Febri.
Febri menegaskan, jika ingin mengambil KTP tersebut, 577 warga itu harus menjalani tes swab terlebih dulu untuk memastikan kondisi mereka sehat dan negatif Covid-19.
"Kalau mau diambil, ya diswab Pemkot dulu," ucap Febri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.