Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Ritual Manten Tebu Saat Musim Giling di Pabrik Gula Blitar

Kompas.com - 15/06/2021, 17:53 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Menandai dimulainya musim giling tebu, pabrik gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Blitar menggelar ritual tradisional Manten Tebu.

Dalam bahasa Jawa, kata manten berarti pengantin.

Berlangsung pada Selasa pagi (15/6/2021) di tengah area pabrik gula di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, ritus manten tebu terlihat seperti upacara temu manten dalam budaya tradisional Jawa, khususnya Jawa Timur.

Dengan iringan gamelan dan tembang tradisional Jawa, ritual manten tebu pada intinya adalah prosesi menjodohkan dua batang tebu sebagai sepasang mempelai.

"Manten tebu mungkin bermakna perjodohan. Bagi kami, ini merupakan doa perjodohan kami dengan alam di mana kami beroperasi sehingga manajemen mendapatkan kelancaran dalam mencapai target-targetnya," ujar manajer pabrik Heri Widarmanto.

Baca juga: Rawat 369 Pasien Covid-19, Kapasitas Tempat Tidur RSLI Surabaya Hanya Tersisa 31

Dua batang tebu, masing-masing sebagai tebu lanang (pria) dan tebu wadon (wanita) yang diambil dari lahan yang berjauhan.

Kedua batang tebu berukuran sekitar dua meter yang diambil beserta daunnya itu, diarak oleh sejumlah pengiring berbusana tradisional Jawa.

Kontras di latarnya, ratusan truk sedang mengantri bongkar muatan tebu dan bangunan-bangunan besar di kompleks pabrik yang menempati lahan hektaran itu.

Tebu lanang berjuluk Anggara dan tebu wadhon diberi nama Jenar.

Kedua batang tebu itu kemudian dipertemukan sebagai sepasang mempelai pengantin tebu.

Nama Jenar dan Anggara berasal dari satu perhitungan tertentu dari penanggalan Jawa untuk hari Selasa, 15 Juni, hari pertama dimulainya periode giling tebu PT RMI.

Pasangan temanten tebu ini kemudian diarak menuju mesin penggilingan tebu yang berada di sebuah bangunan pabrik berukuran besar dengan mesin-mesin giling raksasa milik RMI.

Baca juga: Cerita Warga Papring Bangkitkan Kerajinan Besek yang Sempat Hilang

 

Upacara Manten Tebu berlangsung di area pabrik gula PT Rejoso Manis Indo di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Selasa (15/6/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Upacara Manten Tebu berlangsung di area pabrik gula PT Rejoso Manis Indo di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Selasa (15/6/2021)
Sepasang temanten tebu, Anggara dan Jenar, sampai di penghujung ritual.

Kemudian tebu dilemparkan ke besi-besi kokoh yang segera menggerus keduanya dalam gemuruh suara mesin-mesin giling RMI.

"Ritual ini kami gelar hari ini, persis hari pertama dari musim giling yang kami jadwalkan akan berlangsung selama 130 hari ke depan," ujar Heri.

Penyelenggaraan ritual manten tebu itu adalah yang pertama oleh PT RMI, perusahaan dengan kapasitas produksi 10.000 TCD (ton cane day) per pekan itu.

Baca juga: Dana Covid-19 Rp 107 M Dinilai Janggal, Ini Kata Para Pejabat Jember

Menurut Heri, penyelenggaraan ritual Manten Tebu juga merupakan wujud partisipasi PT RMI dalam upaya menjaga ekspresi budaya tradisional Jawa.

"Kami juga berharap upacara Manten Tebu ini bisa menjadi daya tarik tambahan bagi sektor wisata Blitar. Manten Tebu akan kami selenggarakan setiap tahun di setiap awal musim giling," tambah dia.

Heri menjelaskan, sepanjang musim giling kali ini PT RMI menargetkan penggilingan 1,2 juta ton tebu yang berasal dari tebu rakyat bukan hanya dari wilayah Blitar tapi juga Malang, Tulungagung, dan Kediri.

Serapan tebu itu naik sekitar 25 persen dari serapan tebu pada musim giling tahun 2020 sebesar 900.000 ton.

Baca juga: Pengakuan Jon, Mahasiswa yang Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda, Garap Skripsi soal Sopi

Dengan rendemen sekitar 8 persen, Heri mengatakan, manajemen RMI berharap pihaknya dapat meningkatkan porsi pasokan gula nasional.

PT RMI beroperasi pertama kali tahun 2019 dan berdiri membonceng program strategis nasional di bidang swasembada gula di penghujung periode pertama pemerintahan Joko Widodo.

Dengan investasi lebih dari Rp 3 triliun, PT RMI memiliki kekuatan untuk menjadi salah satu produsen gula terbesar di Jawa Timur, serta berobsesi untuk bertumpu pada pasokan tebu dari lahan-lahan tidak produktif milik Perhutani di yang ada di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya.

Bagi warga Kabupaten Blitar dan sekitarnya, dimulainya musim giling tebu dapat dilihat dari hilir mudik truk-truk dengan muatan tebu yang berat dan tumpukan melebihi batas bak muatan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com