Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Covid-19 Rp 107 M Dinilai Janggal, Ini Kata Para Pejabat Jember

Kompas.com - 15/06/2021, 17:13 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi


Agusta mencontohkan, penggunaan dana untuk wastafel yang dibangun di sekolah, dinilai kurang tepat.

Sebab, wastafel tersebut tidak pernah dipakai karena pembelajaran dilakukan secara online.

“Belum pernah dipakai, ini sudah ada yang rusak,” terang dia.

Tak hanya itu, Pansus Covid-19 juga mempertanyakan munculnya dana refocusing Covid-19 yang sangat besar. Yakni Rp 479 miliar.

Baca juga: Rawat 369 Pasien Covid-19, Kapasitas Tempat Tidur RSLI Surabaya Hanya Tersisa 31

Mantan Kepala Badang Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Penny Artha Medya mengaku dana tersebut muncul ketika ada surat dari bupati saat itu, yakni Faida terkait refocusing anggaran

“Dari hasil refocusing dari OPD-OPD itu, muncullah angka Rp 479 miliar,” tambah dia.

Menurut dia, OPD memberikan anggaran dari kegiatan yang tidak bisa dilakukan, misal pembangunan asrama haji.

Namun, ketika diminta untuk menjelaskan rinciannya berapa anggaran dari setiap OPD, Penny tak bisa menjelaskan secara detail karena perlu melibatkan tim anggaran.

“Saya tidak bisa menjawab ini secara sendirian,” terang dia.

Baca juga: Pengakuan Jon, Mahasiswa yang Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda, Garap Skripsi soal Sopi

Sementara itu, mantan Kabag Umum Danang Andriasmara mengaku surat pertanggungjawaban (SPJ) dana Rp 107 miliar itu belum disahkan.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 50 miliar dikelola oleh bagian umum. “Tapi semua itu sudah ada SPJ dan dilakukan review oleh inspektorat,” tutur dia.

Sebagian dana Rp 50 miliar itu digunakan untuk perubahan Jember Stadion Garden (JSG) sebagai tempat isolasi warga. Mulai dari kegiatan pembentukan ruangan, wastafel, kebersihan hingga konsumsi dan lainnya.

“Spj kami sebesar Rp 50 miliar sudah dilakukan review. Namun review itu ada beberapa catatan,” jelas dia. Hanya saja, Spj itu belum disahkan oleh BPKAD karena sudah berganti pada pejabat yang baru.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satgas Covid-19 Harifini menambahkan dalam proses pembuatan wastafel, PPK langsung menunjuk rekanan sesuai dengan kompetensi mereka.

“Memang betul ada yang belum selesai pengerjaan wastafel,” aku dia.

Jumlah rekanan yang ditunjuk itu mencapai ratusan. Namun, tidak semua rekanan muncul. “Kami menunjuk rekanan yang datang memperlihatkan company profile pada kami,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com