SURABAYA, KOMPAS.com - Jumlah pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tiba di Jawa Timur hingga hari, Selasa (15/6/2021) yakni sebanyak 13.720 orang.
Hal itu diungkapkan Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara.
"Hingga saat ini, data di Relawan Pendamping RSLI setidaknya sudah 13.720 PMI masuk Jatim," kata Nalendra dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Detik-detik Ular Kobra Semburkan Bisa Saat Dihalau Pakai Kayu, 2 Warga Dilarikan ke RS
Dari jumlah itu, Nalendra menyebut, TKI yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirawat di RSLI ada sebanyak 182 orang.
"118 orang sudah sembuh, dan 64 orang TKI masih dirawat di RSLI," ujar Nalendra.
Ribuan TKI yang pulang ke Jatim tersebut berasal dari Malaysia, Singapura, Hongkong dan Brunei.
Bahkan, kata Nalendra, RSLI saat ini juga sudah mulai menerima pasien dari tempat kerja di Taiwan, Amerika, Jepang, dan Turki.
"Artinya gelombang kedatangan dari Timur Tengah sudah mulai masuk, dan tetap perlu diwaspadai," kata Nalendra.
Menurut Nalendra, sesuai Peraturan Kemenkes terbaru, TKI yang positif Covid-19 akan dilakukan penyembuhan dan isolasi minimal 14 hari.
"Itu tegantung kondisinya (termasuk tes PCR negatif) dan akan dinyatakan sembuh dalam kewenangan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) RSLI," kata Nalendra.
Ia menambahkan, pandemi Covid-19 belum berakhir dan ada indikasi menuju second wafe (serangan gelombang kedua).
Baca juga: 3 Tahun Tinggal Bersama Pacar di NTT Tanpa Izin, WNA Perempuan Asal Filipina Dideportasi
Karena itu, semua pihak harus bahu-membahu mengatasi laju penyebaran Covid-19 di Jatim.
Ia menyampaikan, edukasi kepada masyarakat tentang pemahaman Covid-19 harus terus dijalankan, baik oleh pemerintah, pemuka agama, dan tokoh masyarakat.
"Kami minta peran masyarakat, berbagai kelompok, pemuka agama, tokoh masyarakat dan potensi yang ada di berbagai kalangan, termasuk kawan-kawan media untuk turut serta membantu memberikan informasi dan edukasi bagi masyarakat dalam memahami dan menanggulangi Covid-19," tutur Nalendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.