KOMPAS.com - Klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di dua desa di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Sebanyak 89 orang terkonfirmasi positif dari hasil swab tes antigen setelah menghadiri hajatan pernikahan di daerah tersebut.
Untuk menghindari penularan virus semakin meluas, Pemkab Madiun mengevakuasi puluhan warga tersebut ke Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Dolopo, Senin (14/6/2021).
Kepala Desa Bantengan, Hartanto mengatakan, munculnya klaster baru tersebut setelah warga menghadiri hajatan pernikahan.
Setelah beberapa hari kemudian, warga hampir secara bersamaan mengeluhkan batuk dan pilek.
Untuk memastikan kondisi warganya itu, awalnya sebanyak 240 warga dilakukan swab test antigen. Hasilnya 66 orang di antaranya dinyatakan positif.
“Beberapa hari setelah hajatan itu, baru muncul warga kami mengalami gejala batuk dan pilek. Untuk itu dilakukan rapid test antigen massal,” kata Hartanto.
Baca juga: Klaster Hajatan Nikah di Madiun Bertambah Jadi 88 Orang, Ada dari Keluarga Besan
Untuk memutus rantai penularan Covid-19 itu, tim Satgas Covid-19 kembali melakukan tracing kepada kontak erat lainnya.
Hingga Senin (14/6/2021), jumlah warga yang terkonfirmasi positif dari tes antigen bertambah menjadi 89 orang.
Warga yang terpapar virus tersebut diketahui sebelumnya menghadiri acara hajatan pernikahan tersebut.
“Dari 31 yang diperiksa, 22 dinyatakan positif antigen. Dari 22 yang positif, lima di antaranya keluarga besan,” kata Kasi Pemerintahan Desa Mojopurno, Evy Nuryawati.
Menyikapi kondisi itu, dua desa tersebut langsung diisolasi untuk menghindari penyebaran virus.
Baca juga: Cegah Penularan Meluas, 89 Warga Klaster Hajatan Madiun Dievakuasi ke Rumah Sakit
Sebanyak 89 warga yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing akhirnya dievakuasi ke RS.
Pemkab Madiun mengerahkan 26 unit ambulans yang didatangkan dari sejumlah puskesmas di wilayah setempat.
“Terhadap temuan pasien yang terpapar Covid-19, kami melokalisir agar pasien itu tidak menyebarkan. Dengan demikian, penyebaran bisa terkendalikan,” ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami.
Keputusan mengevakuasi puluhan warga ke rumah sakit tersebut demi mengendalikan penyebaran virus agar tidak semakin meluas dan untuk memastikan kondisi warganya mendapat perawatan maksimal.
Baca juga: Suami Gerebek Istrinya Saat Berselingkuh dengan Kepala Desa, Mengaku Sudah Nikah Siri
Sebab, pihaknya tidak ingin kecolongan dan mengantisipasi kondisi pasien yang semakin parah.
"Seluruh warga yang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes antigen akan diisolasi di RS Dolopo. Saat ini, ketersediaan tempat tidur masih bisa dikendalikan. Bagi saya, yang terpenting pasien mendapat perawatan maksimal di rumah sakit,” ujar Kaji Mbing.
Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Robertus Belarminus
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.