Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Hajatan Nikah di Madiun Bertambah Jadi 88 Orang, Ada dari Keluarga Besan

Kompas.com - 15/06/2021, 06:30 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Jumlah warga Kabupaten Madiun yang terkonfirmasi positif berdasarkan rapid test antigen dari klaster hajatan di Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, bertambah.

Hingga Senin (14/6/2021) sore, dilaporkan terjadi penambahan 22 warga, sehingga total warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 88 orang.

Penambahan jumlah warga yang positif ini setelah Satgas Covid-19 Kabupaten Madiun melakukan tracing di Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu.

Tim melacak kontak erat di desa itu lantaran banyak warganya yang datang di hajatan di Desa Bantengan.

Baca juga: Batuk dan Pilek Bersamaan Usai Hadiri Acara Nikah, 66 Warga Desa Ini Positif Tes Antigen, Akses Ditutup

Kasi Pemerintahan Desa Mojopurno, Evy Nuryawati mengatakan, dari 31 kontak erat yang mengikut uji swab antigen, 22 di antaranya dinyatakan positif.

Sementara, sisanya dinyatakan negatif.

“Dari 31 yang diperiksa, 22 dinyatakan positif antigen. Dari 22 yang positif, lima di antaranya keluarga besan,” kata Evy.

Evy mengatakan, rata-rata warga yang berkontak erat di acara hajatan itu mengalami batuk, pilek dan badan meriang.

Untuk mencegah penularan Covid-19, pemerintah desa setempat menutup akses jalan pintu masuk.

Satgas Covid-19 menyemprot disenfektan di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun setelah 66 warga di wilayah itu positif rapid test antigen.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Satgas Covid-19 menyemprot disenfektan di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun setelah 66 warga di wilayah itu positif rapid test antigen.

Tak hanya itu, pemerintah desa juga menerapkan satu pintu masuk ke desa tersebut.

Dari total 88 warga yang positif, tujuh orang di antaranya dirawat di rumah sakit.

Diberitakan sebelumnya, usai menghadiri hajatan pernikahan, warga di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, mengalami batuk dan pilek bersamaan.

Ternyata, setelah dilakukan rapid test antigen massal, 66 orang di dua RT di desa itu dinyatakan positif.

Baca juga: Klaster Hajatan Nikah di Desa Ini Dimulai dari Batuk dan Pilek Bersamaan, 66 Positif Tes Antigen

 

Kepala Desa Bantengan, Hartanto mengatakan, munculnya klaster hajatan bermula setelah beberapa warganya mengalami gejala batuk dan pilek secara bersama-sama usai menghadiri hajatan pernikahan, Rabu (2/6/2021) lalu.

“Beberapa hari setelah hajatan itu, baru muncul warga kami mengalami gejala batuk dan pilek. Untuk itu dilakukan rapid test antigen massal,” kata Hartanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com