Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Jateng Sudah Periksa Sampel Pasien Covid-19 Solo, Belum Ditemukan Varian India

Kompas.com - 14/06/2021, 21:40 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seluruh daerah di Jawa Tengah diminta untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 termasuk mengantisipasi munculnya varian baru dari India.

Covid-19 varian B.1.617 ditemukan setelah sampel pasien di Kudus, Jawa Tengah, diperiksa dengan metode whole genome sequencing (WGS).

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan sampai saat ini daerah yang terkonfirmasi varian Covid-19 dari India baru dari Kabupaten Kudus.

Baca juga: Ada Temuan Covid-19 Varian India, Ganjar Minta Pemeriksaan di Pelabuhan Diperketat

Selain Kudus, beberapa daerah lain sudah ada yang mengirimkan sampel tes tapi tidak ditemukan varian baru.

"Dari Solo sudah tapi tidak ditemukan varian baru. Daerah lain sudah tidak ditemukan. Baru Kudus ditemukan. Lalu yang sekitar Kudus sudah kita ambil sampel nanti kita tunggu hasilnya," jelas Yulianto di kantor Gubernur Jateng, Senin (14/6/2021).

Terkait penelusuran sumber penularan varian baru di Kudus, diakui Yulianto, memang tidak mudah. Sebab, penularannya sudah dalam skala besar.

"Penularannya sudah berbentuk komunitas bukan klaster lagi. Kalau klaster kantor diburu masih bisa, klaster sekolah masih bisa. Ini sudah komunitas ini tidak mudah siapa dari mana," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Sarankan Warga Jateng Dalam Zona Merah Covid-19 Beribadah di Rumah Saja

Untuk itu, semua daerah di Jateng wajib mengambil sampel untuk tes whole genome sequencing.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran varian baru di daerah lain.

"Karena kalau dilihat eksponensial penularan cepat dan kematian tinggi. Ini diduga kemungkinan variannya sama (varian baru)," ucapnya.

Yulianto membeberkan, saat ini sudah ada aturan pemerintah daerah wajib mengambil sampel pasien Covid-19 untuk diperiksa dengan metode whole genome sequencing terutama daerah zona merah.

"Selain itu, jika ada orang yang sudah divaksin, namun terkonfirmasi Covid-19. Penyintas yang kembali tertular serta ada pasien Covid-19 dengan CT (cycle threshold) value di bawah 25," jelas Yulianto.

Baca juga: Ganjar Sebut Covid-19 Varian India Ditemukan di Kudus

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk mengantisipasi munculnya varian baru di beberapa daerah sudah menambah tempat tidur di rumah sakit, baik ICU maupun isolasi.

"Tempat isolasi terpusat juga sudah dibuat dan saya minta semua melaporkan agar tercatat. Termasuk soal vaksinasi, semua bupati atau wali kota sepakat untuk menggenjot vaksinasi, tapi masalahnya tadi banyak yang kekurangan vaksin, maka saya akan koordinasikan dengan Menkes," jelas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com