Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggil Satgas Covid-19 soal Klaster Sidodowo, DPRD Lamongan: Kok Jumlahnya Masih Tambah

Kompas.com - 14/06/2021, 20:22 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Perkembangan penanganan Covid-19 klaster Sidodowo di Kecamatan Modo, menjadi perhatian serius anggota DPRD Lamongan.

Terlebih saat ini, terkonfirmasi adanya penambahan warga positif terpapar Covid-19 dalam klaster ini.

Penambahan juga terjadi pada warga yang meninggal dunia karena Covid-19 pada klaster Sidodowo.

Menanggapi lonjakan kasus dan perkembangan klaster Sidodowo, anggota DPRD Lamongan dari Komisi D yang menangani bidang kesejahteraan masyarakat, memanggil Satgas penanganan Covid-19 Lamongan untuk meminta penjelasan.

"Terus terang kami ingin melihat dan mendengar penjelasan dari pihak terkait, sudah sejauh mana penanganan yang dilakukan di Sidodowo. Sebab kok jumlahnya masih bertambah, termasuk yang meninggal dunia," ujar anggota Komisi D Imam Fadlli saat ditemui usai pertemuan di DPRD Lamongan, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Total 13 Pasien Positif Covid-19 Meninggal dari Klaster Sidodowo Lamongan

Ketika ditanyakan mengenai kegagalan Satgas penanganan Covid-19 Lamongan dalam mencegah penularan dan penyebaran virus, Imam tidak sepakat.

Hanya saja Imam menyatakan, ada baiknya memperketat pelaksanaan protokol kesehatan bila memang tidak berani melarang hajatan warga.

Hal tersebut penting dilakukan guna menghindari klaster baru seperti yang terjadi di Desa Sidodowo.

"Awalnya Sidodowo itu kan melonggarkan acara hajatan, ditambah warga yang tidak sadar pentingnya protokol kesehatan. Sebentar lagi Idul Adha, di mana akan banyak warga yang punya gawe hajatan, kalau tidak ada larangan ya sebaiknya protokol kesehatan diperketat," ucap Imam.

Baca juga: Pantau Klaster Sidodowo, Kapolri dan Panglima TNI Titip Pesan

 

Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/(Shutterstock/Petovarga) Ilustrasi Covid-19
Imam mengatakan, banyaknya warga yang positif terpapar Covid-19 di klaster Sidodowo menjadi pelajaran bagi masyarakat setempat.

Warga yang semula meremehkan dan tidak percaya adanya Covid-19, kini mulai sadar diri untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran.

"Saya sendiri sudah dapat laporan dari teman di sana, kondisinya memang sudah mencekam. Tapi kini warga di sana sudah mulai sadar akan pentingnya protokol kesehatan," kata Imam.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan selaku koordinator bidang preventif promotif Satgas penanganan Covid-19 Lamongan Taufiq Hidayat mengatakan, jika klaster Sidodowo saat ini sudah terkendali.

Meski faktanya, masih terdapat tambahan kasus baru, serta tambahan satu orang positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Baca juga: Minta Bantuan Polisi, Suami Gerebek Istrinya Saat Selingkuh dengan Kepala Desa

"Untuk penanganan, kami sudah siapkan semua sarana pendukung. Begitu mengetahui warga yang mengalami keluhan, tim (tenaga kesehatan) langsung bergerak melakukan swab. Kami juga terus lakukan upaya tracing, sebab siapa tahu mereka yang tidak mengeluh itu malah positif," tutur Taufiq.

Adapun data yang dirilis Satgas penanganan Covid-19 Lamongan hingga Senin (14/6/2021) sore, total sudah ada sebanyak 798 warga Sidodowo yang telah menjalani tes PCR maupun swab antigen.

Hasilnya, 263 orang di antara mereka dikonfirmasi positif terpapar Covid-19. Sebanyak 13 orang yang terinfeksi meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com