Imam mengatakan, banyaknya warga yang positif terpapar Covid-19 di klaster Sidodowo menjadi pelajaran bagi masyarakat setempat.
Warga yang semula meremehkan dan tidak percaya adanya Covid-19, kini mulai sadar diri untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran.
"Saya sendiri sudah dapat laporan dari teman di sana, kondisinya memang sudah mencekam. Tapi kini warga di sana sudah mulai sadar akan pentingnya protokol kesehatan," kata Imam.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan selaku koordinator bidang preventif promotif Satgas penanganan Covid-19 Lamongan Taufiq Hidayat mengatakan, jika klaster Sidodowo saat ini sudah terkendali.
Meski faktanya, masih terdapat tambahan kasus baru, serta tambahan satu orang positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Baca juga: Minta Bantuan Polisi, Suami Gerebek Istrinya Saat Selingkuh dengan Kepala Desa
"Untuk penanganan, kami sudah siapkan semua sarana pendukung. Begitu mengetahui warga yang mengalami keluhan, tim (tenaga kesehatan) langsung bergerak melakukan swab. Kami juga terus lakukan upaya tracing, sebab siapa tahu mereka yang tidak mengeluh itu malah positif," tutur Taufiq.
Adapun data yang dirilis Satgas penanganan Covid-19 Lamongan hingga Senin (14/6/2021) sore, total sudah ada sebanyak 798 warga Sidodowo yang telah menjalani tes PCR maupun swab antigen.
Hasilnya, 263 orang di antara mereka dikonfirmasi positif terpapar Covid-19. Sebanyak 13 orang yang terinfeksi meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.