Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan di Restoran Tak Mau Bayar, 2 Remaja Bikin Onar dan Ditangkap Polisi

Kompas.com - 14/06/2021, 16:44 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Polisi mengamankan dua remaja yang membuat onar di Rumah Makan Kopi Ampirono di Jalan Raya Kaligesing, Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keduanya adalah Kris (17) dan Slamet (18) asal Mertolulutan, Ngampilan, Yogyakarta.

Kris dan Slamet diamankan polisi akibat membuat keributan setelah menolak membayar makanan yang sudah mereka beli.

“Keributan di sebuah rumah makan antara pengunjung atau pembeli dengan karyawan rumah makan, karena pengunjung itu tidak mau membayar setelah menikmati makanan di rumah makan itu,” kata Kasubag Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana via pesan singkat, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di DIY Naik Sampai 400-an per Hari, Sultan HB X: Corona Ini Nyata

Rumah Makan Kopi Ampirono berada di kaki Bukit Menoreh di wilayah Girimulyo. Rumah makan ini viral karena berlatar panorama indah.

Banyak orang datang dari berbagai penjuru maupun wisatawan yang baru pulang dari piknik ke objek Bukit Menoreh mampir ke rumah makan ini, terutama akhir pekan.

Kris dan Slamet datang ke Ampirono pada Minggu (13/6/2021) pukul 16.00 WIB. Keduanya tiba bersama lima orang teman sebaya.

Mereka memesan makanan dan berencana membayarnya dengan cara mengumpulkan uang atau patungan. Uang dikumpulkan pada Marwan, salah seorang di antara mereka.

Lima orang pergi meninggalkan keduanya pukul 18.30 WIB. Karyawan rumah makan datang dan meminta untuk segera membayar karena rumah makan segera tutup.

Keduanya menolak membayar karena beralasan sudah lewat temannya yang lain.

Keributan pun lantas terjadi antara karyawan rumah makan dengan dua remaja ini. Pihak Kopi Ampirono mengabarkan kejadian tersebut ke Polsek Girimulyo. Polisi yang tengah piket mendatangi rumah makan. Mereka digiring ke Polsek untuk menyelesaikan persoalan di kantor polisi.

Baca juga: Pasca-Lebaran, Muncul Klaster Hajatan dan Klaster Kantor di Wonogiri

Pengelola Kopi Ampirono, Syarif Omella mengungkapkan, pengunjung ini memang pergi secara diam-diam. Karyawan rumah makan mengetahui perbuatan tersebut dan bisa  mengantisipasi.

Para pengunjung nakal itu malah tidak terima dan berbuat onar dengan berteriak-teriak sambil memprovokasi. Perbuatan mereka sampai mengganggu pengunjung lain. Pengelola lantas melaporkan keonaran ini ke polisi terdekat.

Syarif menceritakan, makanan dan minuman yang dipesan memang tidak besar, hanya Rp 52.000 saja. Namun, perbuatan onar seperti ini tidak boleh dibiarkan.

“Tidak boleh dibiarkan, karena kalau diremehkan, bisa saja mereka melakukan hal serupa di tempat lain,” kata Syarif via telepon.

Kasus tersebut rencananya akan diselesaikan dengan restorative justice atau pendekatan mengurangi kejahatan dengan menggelar pertemuan antara korban dan pelaku, dan kadang-kadang juga melibatkan para perwakilan masyarakat secara umum. Semua yang terlibat, termasuk teman-teman dari Kris dan Slamet, dihadirkan.

“Penyelesaian perkara secara restorative justice dengan didampingi oleh para orang tua pelaku,” kata Jeffry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com