Selain mendapat perawatan secara medis, para ODGJ juga akan menjalni rehabilitasi hingga dinyatakan siap untuk dikembalikan kepada keluarga.
“Ini tadi kita komunikasi dengan keluarga, ada dukungan yang baik, semoga nanti pelepasan, masa pengobatan, masa rehabilitasi bisa dijalani dengan baik, kemudian nanti ketika pulang juga penerimaan warga dan lingkungan sekitar juga kita harapkan baik pula,” ujar Nur Arifin.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dr Alwi berharap, masalah pasung di seluruh Jawa Timur bisa tuntas pada 2023.
Kabupaten Trenggalek, kata dia, telah siap mengawali program bebas pasung pada tahun ini.
Alwi menjelaskan, setelah ditangani secara medis, para ODGJ akan dipulangkan setelah dinyatakan bisa kembali ke keluarga.
Baca juga: Dibuka 16 Juni, Pendaftar PPDB SMP Jalur Prestasi di Surabaya Diprediksi Tinggi
Sebelum dikembalikan ke keluarga para ODGJ akan ditempatkan di UPT (unit pelaksana teknis) Dinas Sosial.
Mereka yang sudah normal, diharapkan bisa bersosialisasi serta beraktivitas yang memiliki nilai ekonomis.
“Biar mereka itu bersosialisasi, mereka punya aktivitas, apalagi aktivitas yang punya nilai ekonomi, karena tingkat kerawanan itu nanti setelah kembali ke keluarga, kalau saat kembali tidak diterima dikhawatirkan akan re-pasung lagi,” kata Alwi di Trenggalek, Senin.
“Jadi pelan-pelan tapi pasti, artinya begitu kembali, kembali normal seperti yang diinginkan Pak Bupati, hidup sebagaimana layaknya manusia,” jelas dr Alwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.